SUARASMR.NEWS – Tari Puspawreti merupakan tari yang melambangkan kesucian kembali memukau publik dengan keanggunannya yang memadukan keindahan bunga dan kekuatan spiritual.
Tarian ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan simbol persembahan suci kepada Sang Hyang Widhi yang sarat makna filosofis bagi penganut agama Hindu.
Dalam tradisi Hindu Bali, bunga adalah lambang kesucian, ketulusan, dan penghormatan. Semua makna itu diolah menjadi bahasa gerak dalam Tari Puspawresti lembut, berkarakter, dan penuh energi spiritual.
Sejak detik pertama pertunjukan dimulai, suasana sakral langsung menyelimuti panggung. Para penari tampil dengan busana berwarna cerah bertabur ornamen bunga, seolah menjadi perwujudan alam yang sedang mekar.
Setiap gerakan mereka dari ayunan tangan, tekukan jari, hingga lirikan mata mengalir halus mengikuti irama gamelan bernada lembut namun kaya lapisan. Nuansa meriah dan hening berpadu menjadi satu kesatuan yang memikat.
Salah satu momen paling ikonik adalah ketika para penari menaburkan kelopak bunga ke panggung, menciptakan visual yang menenangkan sekaligus memukau.
Taburan bunga itu melambangkan penyucian ruang dan penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, menjadikan Puspawresti bukan hanya tontonan seni, tetapi juga pengalaman ritual yang terasa hidup.
Filosofi yang melatarbelakangi tarian ini bersumber dari ajaran yadnya ritual persembahan dalam budaya Bali. Puspawresti adalah doa yang bergerak, sebuah persembahan yang menjelmakan harapan akan pikiran yang bersih, hati yang tulus, serta alam yang lestari.
Melalui rangkaian gerakan lembut, musik gamelan yang anggun, dan simbolisme bunga yang mendalam, Tari Puspawresti berdiri sebagai bukti betapa seni Bali mampu menyatukan keindahan dan kesucian dalam satu panggung.
Ia bukan sekadar hiburan, tetapi gema budaya yang terus mengingatkan manusia tentang harmoni antara jiwa, alam, dan ketuhanan. (red/niluh)
