Tragedi di Kampus Udayana Mahasiswa Diduga Tewas Akibat Perundungan Brutal

oleh -663 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Dunia pendidikan tinggi Indonesia kembali berduka. Seorang mahasiswa Universitas Udayana, Timothy Anugrah Saputra (22), ditemukan meninggal dunia.

Timothy Anugerah meninggal dengan dugaan kuat menjadi korban perundungan kejam oleh rekan-rekannya sendiri. Peristiwa memilukan ini bukan hanya mengguncang Bali, tetapi juga mengundang keprihatinan nasional.

banner 719x1003

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyampaikan duka cita mendalam sekaligus amarah moral atas tragedi tersebut.

Dalam keterangannya seusai rapat terbatas di kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (19/10), Brian menegaskan pemerintah tak akan tinggal diam.

“Kami sangat kaget dan prihatin atas musibah yang menimpa saudara Timothy. Saya sudah menghubungi Rektor Universitas Udayana untuk meminta penjelasan lengkap dan memastikan penanganan yang cepat serta tegas,” ujar Brian.

Kampus harus menjadi ruang aman, bukan arena k.ekerasan. Brian menekankan bahwa kampus seharusnya menjadi tempat tumbuhnya ilmu dan kemanusiaan, bukan ruang yang menumbuhkan ketakutan dan intimidasi.

Ia mengingatkan bahwa Kemendiktisaintek telah memiliki payung hukum tegas, yaitu Permendikbud Nomor 53 Tahun 2024, tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di perguruan tinggi.

banner 484x341

“Kami sudah memiliki aturan jelas. Sekarang saatnya kampus benar-benar menegakkan itu. Tidak boleh ada lagi perundungan, apapun alasannya,” tegasnya.

Kronologi Tragis Tekanan Psikologis dan Tanda-Tanda Minta Tolong: Timothy, mahasiswa semester VII Program Studi Sosiologi Universitas Udayana, ditemukan meninggal dunia pada Rabu (15/10/2025).

Dugaan sementara, korban mengakhiri hidupnya akibat tekanan psikologis berat setelah lama menjadi bahan ejekan dan olok-olok di kalangan teman seangkatannya.

Tragedi ini mencuat setelah tangkapan layar percakapan grup WhatsApp beredar luas di media sosial. Dalam percakapan itu, terlihat bagaimana Timothy kerap dijadikan bahan cemooh dan hinaan oleh rekan-rekannya.

Baca Juga :  Memasuki Hari ke-39 Tercatat 175 Jemaah Haji Indonesia Wafat

Lebih menyakitkan lagi, setelah kabar kematian Timothy tersebar, beberapa mahasiswa Unud justru mengunggah candaan bernada melecehkan di media sosial, memantik gelombang kemarahan publik.

Gelombang Simpati dan Tuntutan Keadilan: Tagar #JusticeForTimothy mendadak trending di berbagai platform.

Ribuan netizen menuntut pihak kampus dan aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus perundungan ini hingga ke akar-akarnya, agar tak ada lagi nyawa muda yang terenggut karena kejamnya tekanan sosial di lingkungan akademik.

Publik juga mendesak Universitas Udayana untuk bersikap transparan dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan perundungan tersebut.

Tragedi Timothy menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan Indonesia bahwa kecerdasan tanpa empati bisa berubah menjadi bencana. Seperti pesan terakhir Menristekdikti Brian Yuliarto:

“Setiap kampus harus berdiri di sisi korban. Kita tidak boleh menoleransi kekerasan, sekecil apa pun. Kematian Timothy harus menjadi pelajaran, bukan sekadar berita lewat.” (red/niluh)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *