SUARASMR.NEWS – Di era globalisasi, pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia.
Pulau Bali, sebagai salah satu destinasi wisata terkenal di dunia, sering kali disebut sebagai “pintu masuk” bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Namun, keamanan menjadi isu utama yang harus diperhatikan untuk menjaga keberlanjutan sektor ini.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengajak pelaku usaha pariwisata, terutama perhotelan, untuk meningkatkan keamanan setelah terjadi kasus penembakan terhadap WNA Australia di Vila Casa Santisya, Desa Munggu, Kabupaten Badung.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, menekankan pentingnya pengawasan dan pengamanan di hotel agar insiden serupa tidak terulang kembali.
“Saya juga mengajak teman-teman pihak hotel utamanya untuk meningkatkan kembali keamanan, safety di dalam hotelnya sendiri,” kata ujar Wamenpar Ni Luh Puspa dikutip suarasmr.news, Minggu (22/6/2025).
Menurutnya, tidak hanya kepolisian yang bertugas menyelesaikan dan mengantisipasi kasus serupa, namun juga Kemenpar, pemerintah provinsi, masyarakat, dan pihak hotel tempat-tempat wisatawan menginap harus terlibat dalam upaya ini.
“Jadi pengawasan dan pengamanan di hotel juga harus ditingkatkan sehingga hal seperti ini tidak terulang kembali,” sambung Wamenpar.
Kementerian Pariwisata juga menyatakan prihatin atas penembakan terhadap WNA Australia tersebut dan beruntung sebab kepolisian berhasil segera bertindak menangkap pelaku.
Ini menjadi refleksi bahwa masalah keamanan adalah hal yang penting di kawasan pariwisata, apalagi Bali sebagai pintu masuk dengan hampir 50 persen WNA ke Indonesia.
Atas kejadian ini Wamenpar Ni Luh Puspa melihat belum ada pengaruhnya terhadap kunjungan wisman asal negeri kanguru itu.
“Kita lihat Australia masih terus tumbuh setiap tahun, dia masuk dalam tiga besar wisatawan yang datang ke Bali, Indonesia, saya berharap ini tidak akan mempengaruhi,” kata dia.
Jika pun dikaitkan dengan travel warning atau peringatan perjalanan yang sempat diluncurkan Pemerintah Australia, menurut dia, tidak tepat.
Peringatan tersebut hanya imbauan agar WNA Australia meningkatkan kewaspadaan saat berwisata, dan hal ini juga dilakukan Kementerian Pariwisata terhadap WNI yang bepergian ke negara lain.
“Kalau kita lihat pesan-pesannya bagus, menghormati masyarakat lokal, meningkatkan kewaspadaan, dan diingatkan kalau misalnya ke pantai dan lain sebagainya harus memperhatikan keamanan saat berwisata, itu adalah hal yang baik dan kita harus dorong bersama,” tambahnya.
Dengan demikian, meningkatkan keamanan di sektor pariwisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh pelaku usaha di sektor tersebut.
“Kolaborasi yang baik antara berbagai pihak akan membantu menciptakan lingkungan wisata yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung,” pungkas Wamenpar. (red/nil)