Warga Blitar Kritik Festival Sound Horeg, Usulkan Festival Budaya dan Keagamaan

oleh -534 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Polemik mengenai keberadaan Sound Horeg di Kabupaten Blitar kembali mencuat. Kali ini, seorang warga bernama Mahsus Zaenal Arif menyampaikan kritik dan harapannya kepada Bupati Blitar, Riyanto, melalui sebuah surat terbuka yang beredar di kalangan masyarakat dan media sosial.

Dalam suratnya, Mahsus menyatakan apresiasi terhadap niat baik Pemkab Blitar dalam mendukung perputaran ekonomi melalui festival Sound Horeg.

banner 719x1003

Ia memahami bahwa kegiatan ini diklaim Bupati Riyanto membawa dampak positif bagi UMKM dan sektor parkir. Namun, ia juga mengingatkan adanya sisi gelap yang sering terlupakan.

“Coba panjenengan nonton, Pak, ketika ada karnaval Sound Horeg di masyarakat. Banyak kaca, genteng, dan plafon yang runtuh. Belum lagi dampaknya bagi anak-anak kecil, orang sakit, dan lansia,” tulis Mahsus dikutip suarasmr.news, Selasa (29/7/2025).

Ia menyoroti bahwa seolah-olah hanya Sound Horeg yang dianggap mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Padahal, menurutnya, Pemkab memiliki potensi besar untuk mendorong berbagai kegiatan lain yang tidak menimbulkan keresahan warga.

Mahsus menyebut Festival Langen Beksan sebagai contoh kegiatan yang membanggakan dan memiliki nilai budaya tinggi. Ia pun mengusulkan agar Pemkab Blitar lebih aktif menciptakan festival-festival alternatif, seperti:

  • Festival Jaranan
  • Festival Wayang Kulit
  • Festival Pencak Dor
  • Festival MTQ
  • Festival Hadrah
  • Festival Musik di kawasan wisata dengan menghadirkan artis nasional

Selain mengkritisi, Mahsus juga memberikan solusi. Ia menyarankan agar festival Sound Horeg tetap digelar, namun dengan catatan:

banner 484x341
  • Harus dilaksanakan di tanah lapang yang jauh dari permukiman
  • Diawasi secara ketat oleh pihak berwenang
  • Idealnya, Bupati sendiri turut menjadi bagian dari tim pengawasan

Surat terbuka ini menggambarkan keresahan sebagian masyarakat Blitar atas maraknya kegiatan Sound Horeg yang dinilai kurang ramah lingkungan dan sosial.

Baca Juga :  Warga Blitar Geger, Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Pinggir Jalan 

Sekaligus, surat ini menjadi ajakan agar pemerintah lebih mengedepankan keberagaman kegiatan publik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyehatkan nilai budaya dan spiritual masyarakat. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *