Waspadai Penipuan Berkedok ‘Love Scam’ Mengatasnamakan Bea Cukai

oleh -750 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Penipuan berkedok love scam atau percintaan palsu merupakan salah satu modus penipuan yang semakin umum terjadi di era digital ini, dengan mengatasnamakan Bea Cukai.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menghadapi gelombang penipuan sebanyak 570 kasus hingga November 2024, di mana 89 di antaranya menggunakan akomodasi asmara untuk menipu korban.

banner 719x1003

Dari kasus-kasus tersebut, kerugian material yang ditimbulkan mencapai Rp62,3 juta. Untuk menghindari korban penipuan, Bea Cukai mengimbau masyarakat agar lebih waspada.

Kepala Subdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, mengungkapkan bahwa sindikat penipuan bermodus asmara biasanya terdiri dari dua pelaku.

Pelaku pertama berperan sebagai warga negara asing (WNA) yang bertemu dengan korban melalui media sosial. Setelah membangun rasa kepercayaan, pelaku kemudian membelikan hadiah dan mengirimkan bukti pengiriman ke Indonesia. Korban yang sudah terpedaya akan melakukan apapun agar hadiahnya dapat diterima.

Saat itulah pelaku kedua beraksi. Pelaku kedua akan berpura-pura menjadi petugas Bea Cukai dan menghubungi korban secara personal untuk membayar sejumlah uang agar hadiahnya diterima. Oknum petugas Bea Cukai ini akan beralasan jika ada pajak yang harus dibayar.

“Ciri-ciri penipuan modus asmara yang mengatasnamakan Bea Cukai antara lain korban dihubungi menggunakan nomor pribadi, pelaku mengaku sebagai petugas Bea Cukai, dan meminta transfer sejumlah uang ke nomor rekening pribadi. Permintaan tersebut kerap disertai dengan ancaman untuk memainkan psikologis korban,” jelas Budi dalam keterangan yang diterima suarasmr.news, Sabtu (8/2/2024).

banner 484x341

Untuk menghindari penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, Budi mengimbau masyarakat untuk bertransaksi secara aman dan tetap tenang jika menemukan indikasi penipuan tersebut.

“Selalu perhatikan nomor rekening yang diberikan pelaku. Pembayaran pajak hanya dilakukan melalui rekening penerimaan negara dan mendapatkan kode billing. Bukan ke rekening pribadi,” tambah Budi.

Baca Juga :  Debby Lufiasita: Dari Melodi Menuju Kata, Menjelajahi Jiwa dalam Buku Puisi Perdana

Ia juga menginformasikan bahwa untuk mengecek status barang kiriman, masyarakat dapat mengunjungi laman www.beacukai.go.id/barangkiriman. Bisa juga melaporkan indikasi dengan menghubungi Contact Center Bravo bea Cukai 1500225, media sosial @BeacukaiRI, atau mendatangi kantor Bea Cukai terdekat.

Tingginya kasus penipuan berkedok asmara ini, seirama dengan penelitian “Indonesia Usage Behavior and Security on Dating Apps” yang dilakukan Populix. Disimpulkan bahwa pengguna dating apps didominasi generasi milenial (52 persen), generasi Z (44 persen), dan generasi X (4 persen).

Dengan memahami modus operandi penipuan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam bertransaksi dan menjaga diri dari serangan penipuan yang semakin canggih. Stay safe dan waspada. (Red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *