Mengapa Orang-Orang di Foto Lama Jarang Tersenyum?

oleh -640 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS –Melihat foto-foto lama, kita seringkali tertegun oleh ekspresi serius yang terpancar dari wajah-wajah di dalamnya. Berbeda dengan era sekarang yang identik dengan senyum lebar di setiap jepretan, orang-orang di masa lalu, khususnya abad ke-19 dan awal abad ke-20, cenderung menampilkan wajah datar atau serius.

Mengapa demikian? Jawabannya lebih kompleks daripada sekadar kebiasaan semata. Dilansir dari historia.id, salah satu faktor utamanya adalah norma sosial. Di kalangan kelas atas, senyum dianggap tidak pantas, bahkan tidak sopan.

banner 719x1003

Senyum diartikan sebagai ekspresi kekanak-kanakan atau kurangnya kecerdasan. Para bangsawan dan kaum terpelajar pada waktu itu lebih memilih untuk menampilkan citra serius dan elegan dalam foto, sebagai cerminan status sosial mereka.

Mereka ingin memproyeksikan wibawa dan keanggunan, bukan keceriaan yang dianggap kurang formal. Faktor teknis juga berperan penting. Proses fotografi di masa lalu sangat berbeda dengan sekarang.

Waktu eksposur yang sangat lama, bisa mencapai 20 menit, mengharuskan subjek untuk tetap diam dan tidak bergerak agar foto tidak buram.

Menjaga ekspresi wajah datar jauh lebih mudah daripada berusaha tersenyum selama waktu yang begitu panjang. Bayangkan saja, mempertahankan senyum lebar selama 20 menit! Tentu saja, hal ini akan terasa sangat melelahkan dan tidak nyaman.

Selain itu, senyum juga dikaitkan dengan kelas sosial yang lebih rendah. Di mata masyarakat saat itu, senyum sering diidentifikasikan dengan petani atau kalangan kurang terdidik. Oleh karena itu, kalangan atas berusaha keras untuk menjaga citra mereka tetap anggun dan serius, agar tidak terlihat “rendah”.

banner 484x341

Kesimpulannya, kekurangan senyum dalam foto-foto lama bukanlah sekadar kebetulan. Ini merupakan cerminan dari norma sosial, teknologi fotografi yang terbatas, dan persepsi kelas sosial pada masa itu.

Baca Juga :  Kembali Berjaya, “Mas Mbak Jateng” Siap Promosikan Pesona Jawa Tengah

Perubahan nilai-nilai sosial dan kemajuan teknologi fotografi telah mengubah persepsi senyum menjadi simbol kebahagiaan dan keceriaan yang kita kenal saat ini.

Melihat foto-foto lama, kita tak hanya melihat gambar, tetapi juga sepenggal sejarah dan nilai-nilai sosial yang membentuknya. Ini mengingatkan kita betapa dinamisnya budaya dan bagaimana persepsi kita terhadap sesuatu dapat berubah seiring berjalannya waktu. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *