Kerja Keras Pemkot Surabaya Mengatasi Genangan Banjir di Gunung Anyar

oleh -674 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Hujan deras yang mengguyur Surabaya sejak Selasa, 24 Desember 2024, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah, terutama di Kecamatan Gunung Anyar.

Camat Gunung Anyar Ario Bagus Permadi mengatakan banjir tahun ini merupakan yang terparah dalam lebih dari 30 tahun terakhir. Genangan air yang cukup tinggi bahkan sampai merendam daratan.

banner 719x1003

“Memang di wilayah kami, Gunung Anyar, dua malam ini genangan air cukup tinggi, naik ke daratan. Berdasarkan laporan dari warga, bahwa lebih dari 30 tahun baru kali ini terjadi banjir seperti ini di wilayah Gunung Anyar,” kata Ario, Kamis (26/12/2024).

Pemerintah Kota Surabaya langsung bergerak cepat. Puluhan truk tangki dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dikerahkan untuk menyedot air.

Wali Kota Eri Cahyadi sendiri ikut turun langsung ke lapangan, bahkan sampai bermalam di lokasi untuk mengawasi proses penanganan banjir dan memastikan kenyamanan warga. Upaya ini membuahkan hasil, genangan air di Gunung Anyar mulai surut pada Kamis, 26 Desember 2024

“Bahkan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dua malam ini bermalam di lokasi untuk memimpin penanganan genangan dan memastikan warga Surabaya, khususnya di Kecamatan Gunung Anyar agar bisa tidur dengan nyaman,” ucapnya.

Menurut Ario wilayah selatan Gunung Anyar menjadi titik terparah karena berbatasan langsung dengan sungai yang menghubungkan Surabaya dan Sidoarjo.

banner 484x341

Sungai ini meluap akibat curah hujan yang tinggi dan pasang air laut, ditambah lagi karena sungai tersebut juga menjadi muara dari sungai lain yang hulunya berada di Waru, Sidoarjo.

“Selain itu, karena saluran perbatasan muaranya tidak ada rumah pompa, sehingga air di saluran perbatasan yang seharusnya mengalir ke muara laut, itu kembali ke rumah-rumah warga karena laut pasang,” jelas Ario.

Baca Juga :  Elektabilitas Cagub-Cawagub Nomor Urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta Meningkat 

Ario pun menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi permasalahan ini. Apalagi, saluran perbatasan, bukan menjadi kewenangan Pemkot Surabaya, tetapi Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Jawa Timur. Sehingga, pemerintah kota tidak bisa serta merta melakukan normalisasi sungai tersebut.

“Oleh karena itu, kami mengharapkan Dinas PU Provinsi Jawa Timur bersama-sama warga untuk melakukan pembersihan eceng gondok dan normalisasi saluran, sehingga diharapkan ke depannya daya tampung sungai bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Meskipun demikian, kerja keras Pemkot Surabaya menunjukkan komitmen yang tinggi dalam mengatasi bencana alam ini dan memberikan rasa aman kepada warganya.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya antisipasi dan pengelolaan sistem drainase yang lebih baik di masa mendatang. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *