SUARASMR.NEWS – Pemerintah Kota Surabaya bersama Satgas Pangan Polrestabes Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar dan distributor beras, Kamis (17/7/2025).
Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi BPSDA Kota Surabaya, Agung Supriyo Wibowo menyampaikan bahwa hasil sidak stok beras di Kota Pahlawan dinyatakan aman, dan tidak ditemukan adanya peredaran beras oplosan.
Sidak ini menyasar beberapa lokasi strategis seperti Pasar Pucang Anom, Pasar Tambahrejo, dan salah satu perusahaan distribusi beras di Surabaya Barat.
“Dari hasil sidak hari ini, tidak ditemukan beras oplosan. Semua yang diperiksa adalah beras premium dengan kualitas terjaga,” tegas Agung Supriyo Wibowo.
Agung menambahkan, sidak ini digelar untuk merespons kelangkaan beras medium yang sempat menjadi sorotan. Meski ditemukan dalam jumlah terbatas, mayoritas beras yang beredar saat ini adalah beras premium.
“Kami ingin masyarakat tenang. Tidak ada indikasi pengoplosan dan stok beras sangat mencukupi untuk delapan bulan ke depan,” jelasnya.
Agung juga menjelaskan bahwa beras medium mulai langka karena pembatasan produksi di selepan (penggilingan). Sebagian besar beras kini langsung diproduksi dalam kualitas premium, yang memiliki batas maksimal 10% pecahan untuk menjaga standar.
Untuk menjamin keamanan pangan, Pemkot Surabaya menggandeng Satgas Pangan Polrestabes dan siap menindak tegas jika di kemudian hari ditemukan praktik curang.
“Jika ditemukan pengoplosan, pasti akan ada tindakan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian,” ujar Agung.
Sidak akan dilanjutkan ke sejumlah pasar besar lainnya seperti Pasar Wonokromo, Pasar Soponyono, dan Pasar Genteng.
Pemkot Surabaya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu-isu beras oplosan, karena hingga saat ini, kualitas dan ketersediaan beras di pasar masih dalam kondisi terkendali dan mencukupi. (red/akha)