Sekda Bali: Desa Adat Jadi Garda Depan Hadapi Krisis Iklim dengan Kearifan Lokal

oleh -411 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS — Desa adat di Bali tak hanya menjaga tradisi dan budaya, tetapi juga berdiri di garis depan menghadapi tantangan perubahan iklim.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, saat membuka Pekan Iklim Bali 2025 di Denpasar, Senin (25/8).

banner 719x1003

Menurutnya, konsep Tri Hita Karana yang mengatur harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam sudah sejak lama menjadi pedoman hidup masyarakat Bali, termasuk dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Desa adat kita dengan Tri Hita Karana menjaga keseimbangan dengan Tuhan, manusia, dan lingkungan. Itu sebenarnya sudah masuk dalam ruang lingkup adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.

Dewa Indra mencontohkan praktik nyata di sektor pertanian. Dari menentukan waktu menanam dan panen, hingga sistem irigasi subak yang terstruktur.

Semua berlandaskan pada pertimbangan iklim dan keseimbangan alam. Ia menilai desa adat di Bali sangat adaptif dalam menghadapi perubahan iklim.

Pekan Iklim Bali 2025 yang digelar World Resources Institute (WRI) Indonesia bersama Pemprov Bali juga membahas bagaimana aktor-aktor lokal berperan dalam mendukung target pengurangan emisi pemerintah pusat.

banner 484x341

Dewa Indra menegaskan, peran masyarakat adat di Bali sejalan dengan peran nagari di Sumatera Barat yang menjaga hutan mereka.

“Kalau di Bali kita menyebutnya desa adat, di Sumatera Barat disebut nagari. Sama-sama kuat, dan sama-sama punya tanggung jawab besar menjaga hutan. Faktanya, 81 persen nagari ada di kawasan hutan,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa upaya menjaga kelestarian hutan adalah inti dari pengendalian emisi.

“Kalau hutannya lestari, produksi oksigen tetap tinggi, sementara produksi karbon bisa ditekan. Itu sudah merupakan langkah nyata menuju pengurangan emisi,” kata Dewa Indra.

Indonesia menargetkan emisi nol bersih pada 2060, namun Bali menetapkan ambisi lebih cepat, yakni pada 2045.

Baca Juga :  Kreativitas Anak Muda Bali: Merajut Bisnis Busana Adat Bali

Menurut Dewa Indra, langkah-langkah menuju target itu telah dimulai sejak 2018 dan terus menunjukkan progres hingga 2025.

“Untuk mewujudkan komitmen tersebut tentu saja peran serta semua pihak sangat dibutuhkan,” tegasnya.

Dengan berlandaskan kearifan lokal, Bali berharap bisa menjadi teladan dalam gerakan bersama mengatasi perubahan iklim. (red/niluh)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *