SUARASMR.NEWS – Tren fesyen modern tak mampu meredupkan pesona busana adat Bali. Justru sebaliknya, anak muda Bali menunjukkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan yang tinggi dengan mengembangkan bisnis di sektor ini.
I Komang Suada Merta (21), pemilik Wigneswara Fashion di Desa Katung, Kintamani, Bangli, menjadi salah satu contohnya.
Melihat minimnya pilihan busana adat di desanya, dan terinspirasi dari antusiasme teman-temannya terhadap busana adat yang ia kenakan, Komang memberanikan diri memulai bisnis ini.
“Ide muncul dimana saat saya memakai busana adat teman – teman di sini suka dengan busana yang saya pakai, dari sana saya terinspirasi untuk membuka usaha fasyen,” ujar Komang saat ditemui suarasmr.news, Minggu (30/3/2025).
Strategi pemasaran Komang pun unik dan efektif. Ia memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Lebih dari itu, sebagai penari topeng, ia juga mempromosikan produknya secara langsung saat tampil.
“Kebetulan saya juga seorang penari topeng, setiap ada nari, saya selalu menggunakan produk terbaru dari butik, jadi customernya bisa langsung melihat tanpa harus ke butik,” imbuhnya.
Hal ini memberikan kesempatan bagi calon pelanggan untuk melihat langsung kualitas dan keindahan busana adat buatannya.
Omzet Wigneswara Fashion pun meningkat signifikan menjelang hari raya keagamaan seperti Galungan dan Kuningan. Produk-produk seperti kamen, saput, baju kemeja, udeng, sandal selop, sandal kenip, tas kulit, dan kamen couple menjadi incaran pelanggan.
Keberhasilan Komang membuktikan bahwa dengan kreativitas, inovasi, dan strategi pemasaran yang tepat, bisnis busana adat Bali dapat berkembang pesat.
Kisah Komang Suada Merta menjadi inspirasi bagi anak muda Bali lainnya. Ia mengajak generasi muda untuk berani berkreasi, melihat peluang bisnis di sekitar mereka, dan memanfaatkan media sosial secara maksimal.
Ketekunan dan kerja keras, menurutnya, adalah kunci kesuksesan dalam berwirausaha. Semoga semangatnya menginspirasi lebih banyak anak muda Bali untuk melestarikan budaya melalui inovasi dan kreativitas dalam dunia bisnis. (red/niluh)