Gunung Gede Pangrango Ditutup Total Mulai 13 Oktober, Pemerintah Siapkan Aksi Bersih-Bersih

oleh -623 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Gunung Gede Pangrango resmi ditutup total untuk semua jalur pendakian mulai 13 Oktober 2025. Keputusan mengejutkan ini diumumkan langsung oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB TNGGP) sebagai langkah tegas menyelamatkan keindahan alam yang kian tercemar sampah.

Langkah ekstrem ini bukan tanpa alasan. Kepala BB TNGGP, Arief Mahmud, menegaskan penutupan dilakukan untuk menjalankan aksi besar-besaran pembersihan sampah, evaluasi, dan perbaikan tata kelola pendakian.

banner 719x1003

“Semua pintu masuk Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana resmi kami tutup mulai 13 Oktober hingga seluruh tahapan perbaikan selesai. Setelah itu baru akan diumumkan kembali pembukaannya melalui situs dan media sosial resmi,” ujar Arief, Sabtu (11/10/2025).

Para pendaki yang sudah memesan tiket dan melakukan pelunasan melalui sistem daring akan mendapat informasi lanjutan mengenai pengembalian dana atau perubahan jadwal.

Penutupan ini menjadi peringatan keras bagi para pecinta alam yang kerap abai menjaga kebersihan gunung. Dalam beberapa bulan terakhir, media sosial ramai dengan unggahan tumpukan sampah di jalur pendakian dan area perkemahan.

Gunung Gede Pangrango yang menjulang setinggi 3.019 meter di atas permukaan laut dan membentang di tiga wilayah Bogor, Cianjur, dan Sukabumi selama ini dikenal sebagai surga bagi para pendaki dan wisatawan.

Namun, di balik keindahannya, beban sampah dan kerusakan ekosistem menjadi ancaman nyata. Kini, BB TNGGP menjadikan penutupan ini sebagai momentum emas untuk mewujudkan “Zero Waste Wisata Pendakian”.

banner 484x341

Selama masa penutupan, tim gabungan dari pemerintah, akademisi, komunitas pecinta alam, hingga pelaku usaha akan turun langsung melakukan aksi bersih-bersih dan pembenahan sistem.

Arief menambahkan, perbaikan menyeluruh meliputi peninjauan prosedur perizinan, penataan basecamp, peningkatan fasilitas dasar, hingga pengawasan berbasis digital melalui sistem Siap Gepang.

Baca Juga :  Menghadapi Kegelapan: Perjuangan Ustaz Qodrat di Film 'Qodrat 2'

“Kami juga memperkuat edukasi untuk melahirkan pendaki cerdas, yang peduli alam dan peduli sampah,” tegasnya.

Langkah tegas ini diharapkan menjadi titik balik bagi dunia pendakian Indonesia — dari sekadar menaklukkan puncak menjadi menjaga kelestarian bumi. (red/adb)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *