SUARASMR.NEWS – Film ‘Qodrat 2’ melanjutkan kisah heroik Ustaz Qodrat dalam menyelamatkan istrinya, Azizah. Bukan sekadar perjuangan seorang suami, film ini menggambarkan pertarungan melawan kejahatan yang jauh lebih besar.
Azizah, yang baru keluar dari rumah sakit jiwa, terjebak dalam situasi mengerikan di pabrik tempatnya bekerja. Kematian misterius yang terjadi ternyata disebabkan oleh ritual iblis yang dilakukan pemilik pabrik yang haus kekayaan.
Ini memaksa Ustaz Qodrat untuk menghadapi kekuatan jahat yang mengancam kehidupan istrinya. Tantangan Ustaz Qodrat semakin berat dengan munculnya fenomena kesurupan massal yang melibatkan ratusan orang.
Suasana mencekam dan penuh ketegangan ini menunjukkan betapa besarnya ancaman yang dihadapi. Film ini bukan hanya sekadar horor, tetapi juga menyoroti kekuatan iman dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan hidup yang berat.
Perjuangan Ustaz Qodrat menjadi simbol harapan dan keberanian dalam melawan kejahatan, menunjukkan bahwa bahkan dalam kegelapan yang paling pekat, cahaya kebaikan selalu dapat ditemukan. Kisah ini menginspirasi kita untuk tetap teguh dalam menghadapi kesulitan dan selalu percaya pada kekuatan yang lebih besar.
Vino G. Bastian kembali mengambil peran sebagai Ustaz Qodrat, karakter yang telah berhasil menarik perhatian penonton dalam film sebelumnya. Dia menghadirkan kedalaman akting yang memikat, memperlihatkan perjuangan batin dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai ujian.
Acha Septriasa, sebagai Azizah, menggambarkan tokoh wanita yang terjebak dalam kondisi psikologis yang remuk. Perannya membawa emosi mendalam saat penonton memahami derita dan perubahan yang dialami Azizah setelah terisolasi dari dunia luar.
Film ini juga menampilkan sejumlah aktor berbakat lainnya, termasuk Donny Alamsyah dan Della Dartyan yang masing-masing memerankan karakter penting dalam alur cerita, serta Hana Saraswati dan Septian Dwi Cahyo, yang menambah diversitas dalam penokohan.
Film ‘Qodrat 2’ telah tayang di bioskop mulai Lebaran 2025. Antisipasi di kalangan penggemar semakin meningkat akan kedatangan film ini. Setelah tayang di Indonesia, film ini rencananya akan diperluas ke pasar internasional.
Termasuk negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunnei. Hal ini menunjukkan perlunya film lokal untuk menyebar ke lebih banyak audiens dan menarik perhatian penggemar film horor di luar negeri.
Dengan semua elemen yang dihadirkan dalam film ini, harapan tinggi ditumpukan pada keberhasilan ‘Qodrat 2’ untuk memenuhi ekspektasi penonton. Diharapkan film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga membawa pesan moral yang bermanfaat bagi masyarakat.
Penonton jelas merasakan pengalaman yang mendebarkan dan mendalam sesuai dengan tema serta alur cerita yang disajikan. Hal itu disampaikan Nugrananda Janataka (40), warga Tulungagung, Jawa Timur, film bergenre horor religi adalah yang paling layak ditonton karena nilai edukasi yang dihadirkan begitu banyak.
“Yang lain bagus semua dan layak tonton. Tapi kalau bicara momen Idul Fitri, ‘Qodrat 2’ yang paling pas untuk dinikmati bersama keluarga. Sisi religinya sangat kental ditambah banyaknya adegan laga yang menguras emosi,“ kata Nanda, Kamis (10/4/2025).
Pria penggemar film horor ini turut meyakini bahwa ‘Qodrat 2’ merupakan horor religi terbaik yang selama ini pernah ia tonton. ‘Qodrat 2’ merupakan sekuel dari ‘Qodrat 1’ yang disutradarai oleh Charles Gozali dan diproduksi oleh Rapi Film dan Magma Entertainment.
“Sebelumnya ‘Siksa Kubur’ karya Joko Anwar menjadi horor religi yang paling memukau. Sekarang dengan tayangnya ‘Qodrat 2’, dari penggambaran para tokohnya, membangun alur ceritanya, tidak bertele-tele sehingga tidak terlalu berat untuk diikuti,“ ujarnya.
“Kehadiran tokoh utama baru Acha Septriasa berhasil menyuguhkan sentuhan fresh dan berbeda di ‘Qodrat 2’. Tidak mengecewakan meski di film yang sama sebelumnya ‘Qodrat 1’ tokoh utama perempuan diperankan oleh Marsha Timothy,“ ucap pria yang berprofesi sebagai akademisi di Universitas Bhinneka PGRI ini.
Alur cerita ‘Qodrat 2’ masih dengan melanjutkan perjalanan Ustaz Qodrat yang tetap bertahan untuk tidak menyembah iblis serta bertekad melawan kekuatan jahat, meskipun anaknya telah meninggal dunia dan sang istri, Azizah, separuh jiwanya telah dikuasai oleh iblis. (red/akha)