Makna di Balik “Sarjana” Berasal dari Bahasa Sangsekerta Lebih dari Sekedar Gelar di Ijazah

oleh -516 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Beberapa hari terakhir, linimasa media sosial dipenuhi wajah-wajah bahagia para wisudawan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Di balik toga dan senyum bangga itu, tersimpan perjalanan panjang yang akhirnya mengantarkan mereka menyandang satu gelar istimewa  “Sarjana.

banner 719x1003

Namun, tahukah Anda bahwa kata sarjana memiliki sejarah dan makna yang jauh lebih dalam dari sekadar sebutan akademik?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), istilah “sarjana” berasal dari bahasa Sanskerta śāstra-jña (dibaca shastra-gya), yang berarti orang yang memahami ilmu atau pengetahuan.

Dalam perkembangan bahasa Indonesia modern, istilah ini kemudian melekat pada mereka yang telah menamatkan pendidikan tinggi dan memiliki keahlian dalam bidang tertentu.

Menariknya, jejak penggunaan kata “sarjana” di Indonesia sudah ada sejak masa Hindia Belanda. Pada tahun 1920, ketika Technische Hoogeschool te Bandoeng yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITBdidirikan.

Pada saat itu gelar akademik seperti sarjana teknik dan sarjana hukum mulai digunakan secara resmi. Sejak saat itu, sebutan “sarjana” menjadi simbol kebanggaan dan pengakuan intelektual. Lebih dari itu, gelar ini ternyata menyimpan nilai moral yang tinggi.

banner 484x341

Dosen linguistik Universitas Indonesia, Dr. Andini Prasetyo, menegaskan bahwa kata “sarjana” bukan hanya menggambarkan pencapaian akademik, tetapi juga tanggung jawab sosial.

“Seorang sarjana diharapkan menjadi pribadi yang bijaksana, berilmu, dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya dikutip suarasmr.news dari laman pendidikan Universitas Indonesia.

Dengan demikian, setiap wisuda bukan hanya perayaan akhir sebuah perjalanan akademik, melainkan juga awal dari panggilan pengabdian. Gelar sarjana bukan sekadar tulisan di ijazah ia adalah simbol perjuangan, ilmu, dan tanggung jawab untuk membangun peradaban bangsa. (red/arf)

banner 336x280
Baca Juga :  Proses Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi Negeri Harus Trasparan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *