SUARASMR.NEWS – Di era digital saat ini, menjaga kerahasiaan data pribadi menjadi hal yang sangat penting. Bank Negara Indonesia (BNI) kembali mengingatkan nasabahnya untuk tidak membagikan informasi sensitif seperti One-Time Password (OTP) kepada siapa pun.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menekankan bahwa pihak bank tidak pernah meminta informasi seperti OTP, PIN, atau password melalui telepon, pesan singkat (SMS), atau media sosial.
“Kami tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data-data pribadi. Jika ada yang mengaku dari BNI dan meminta OTP atau informasi sensitif lainnya, segera verifikasi melalui saluran resmi BNI,” ujar Okki, dikutip suarasmr.news, Senin (23/6/2025).
Dia juga mengungkapkan bahwa modus penipuan yang dihadapi masyarakat kini semakin beragam, mulai dari SMS palsu, akun media sosial tiruan, hingga call center fiktif.
Belakangan ini, pelaku penipuan memanfaatkan teknologi fake BTS untuk mengirimkan SMS secara langsung ke ponsel korban dengan iming-iming hadiah atau promo palsu yang disertai tautan berbahaya.
Penipu biasanya menyamar sebagai petugas bank, e-commerce, atau bahkan lembaga pemerintah. Mereka memanfaatkan data pribadi yang sudah mereka dapatkan untuk meyakinkan korban agar menyerahkan informasi penting.
Selain itu, BNI juga mengingatkan praktik card trapping di mesin ATM, yaitu ketika pelaku memodifikasi slot kartu agar kartu tertahan, lalu berpura-pura membantu dan mengarahkan korban menelepon call center palsu. Dari situ, pelaku menggali informasi seperti nomor PIN atau data sensitif lainnya.
Untuk mengantisipasi berbagai modus penipuan tersebut, BNI mengimbau masyarakat agar senantiasa berhati-hati dan hanya menggunakan kanal komunikasi resmi bank.
Sebagai bentuk perlindungan konsumen, BNI juga terus memperkuat peran Divisi Customer Experience Center (CXC) sebagai garda depan dalam pengamanan data, perlindungan privasi nasabah, serta pemberian layanan informasi dan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat.
“Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita bisa menciptakan ekosistem keuangan yang aman dan terpercaya. Jika menemukan indikasi penipuan, segera hubungi BNI Call di 1500046,” kata Okki pula.
Imbauan ini menjadi bagian dari upaya BNI dalam memperkuat literasi keuangan dan menjaga keamanan transaksi nasabah di tengah maraknya kejahatan siber yang kian canggih.
“Dengan memahami pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi dan selalu berhati-hati terhadap ancaman penipuan, kita dapat melindungi diri sendiri dan informasi penting kita dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Okki. (red/hil)