SUARA MEDIARAJAWALI – Di tengah hiruk pikuk aktivitas ekonomi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tak henti-hentinya menjalankan tugasnya menjaga integritas dan kelancaran arus barang di Indonesia. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah kunjungan langsung ke perusahaan-perusahaan penerima fasilitas kepabeanan.
Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah langkah strategis untuk memastikan bahwa para penerima fasilitas mematuhi aturan kepabeanan dengan baik dan benar. Hal ini penting untuk menjaga keadilan dan mencegah potensi kerugian bagi negara.
Di Sulawesi Selatan, Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) melakukan peninjauan ke kawasan berikat (KB) PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. Kedua perusahaan ini merupakan pengolah nickel ore yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
“Adanya fasilitas kawasan berikat di dua perusahaan ini mampu menyerap tenaga kerja masing-masing 8.606 tenaga kerja di VDNI dan 16.201 tenaga kerja di OSS,” ungkap Kepala Subdirektorat Humas dan Punyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo dalam keterangan resmi diterima suarasmr.news, Jumat (11/10/2024).
Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa Bea Cukai tidak hanya fokus pada pengawasan, tetapi juga memberikan asistensi dan dukungan kepada para pelaku usaha. Tujuannya adalah untuk meningkatkan komitmen mereka dalam menjalankan ketentuan kepabeanan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Di sisi lain, Kanwil Bea Cukai Bekasi juga melakukan tinjauan lapangan ke PT Koyorad Jaya Indonesi, sebuah perusahaan yang telah ditetapkan sebagai Mitra Utama (MITA) Kepabeanan. Tinjauan ini bertujuan untuk memastikan kewajiban pelaku usaha terpenuhi dengan baik.
Budi menjelaskan bahwa MITA Kepabeanan adalah pelaku usaha yang diberikan pelayanan khusus di bidang kepabeanan dan/atau cukai karena memiliki reputasi yang baik dengan kriteria-kriteria tertentu.
Pelayanan khusus diberikan dalam rangka kelancaran pengeluaran dan pemasukan arus barang dari dan/atau ke kawasan pabean di pelabuhan bongkar atau muat dengan tetap mempertimbangkan manajemen risiko.
“Ke depannya, adanya MITA Kepabeanan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Selain itu, reputasi sebagai Indonesia trusted partner diharapkan juga menunjang daya saing produk ekspor Indonesia di dunia internasional,” pungkas Budi.
Melalui pengujian sistem pengendalian internal, eksistensi dan penanggung jawab, serta dokumen dan/atau barang impor dan/atau ekspor, Bea Cukai memastikan bahwa perusahaan-perusahaan ini menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kunjungan dan tinjauan lapangan ini menunjukkan bahwa Bea Cukai terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
“Dengan pengawasan yang ketat dan asistensi yang tepat, diharapkan para pelaku usaha dapat menjalankan bisnisnya dengan lancar dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” pungkasnya. (red/akha)
