SUARASMR.NEWS – Tren media sosial kembali merambah ke dunia nyata. Kali ini, sejumlah warga Surabaya ikut-ikutan memasang bendera dan mural bergambar karakter anime One Piece di berbagai sudut kota.
Fenomena ini membuat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya turun tangan melakukan penertiban secara persuasif.
Kepala Bakesbangpol Surabaya, Tunjung Iswandar, menjelaskan bahwa mayoritas warga yang memasang atribut One Piece hanya ikut tren, tanpa memahami konteks atau aturan yang berlaku.
“Rata-rata mereka ikut-ikutan dari media sosial. Kita tidak langsung mencopot, tapi mendekati mereka lewat komunikasi yang baik. Pendekatannya soft, lewat kecamatan, babinsa, dan bhabinkamtibmas,” ujar Tunjung, Selasa (5/8/2025).
Melalui pendekatan humanis, warga akhirnya bersedia menurunkan sendiri bendera dan menghapus mural tanpa paksaan. Menurut Tunjung, tidak ada indikasi muatan ideologi atau provokasi di balik pemasangan atribut tersebut.
“Bukan memperbolehkan, tapi kami edukasi. Kalau tidak ada maksud khusus, lebih baik diturunkan saja. Jangan sampai menyalahi aturan, misalnya memasang di atas atau sejajar dengan Merah Putih,” jelasnya.
Bakesbangpol mencatat sedikitnya delapan titik lokasi pemasangan bendera One Piece, mayoritas berada di kawasan permukiman warga. Tren ini muncul menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI, yang biasanya diwarnai euforia pemasangan atribut merah putih.
“Kemarin ditemukan enam titik, hari ini mungkin bertambah dua atau tiga. Tapi semuanya bisa kita atasi dengan pendekatan kekeluargaan,” tambah Tunjung.
Ia pun mengajak masyarakat untuk kembali mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, terutama saat menjelang peringatan 17 Agustus.
“Yang utama, mari kita pasang bendera Merah Putih secara masif. Jangan sampai atribut lain malah menutupi makna perjuangan kemerdekaan itu sendiri,” pungkasnya. (red/akha)