Digitalisasi UMKM Bali Langkah Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

oleh -635 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Pemerintah Provinsi Bali, melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM), tengah gencardi Primakara University, Denpasar, Selasa, mendorong digitalisasi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bali.

Kepala Diskop UKM Bali I Wayan Ekadina mengatakan, lebih dari 500 UMKM akan mendapatkan pembekalan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam operasional bisnis mereka.

banner 719x1003

“Sistem kami UMKM yang disasar yang sudah punya nomor induk usaha, tahun ini ada di angka 500-an dan dilakukan pembekalan bersama baik universitas, inkubator bisnisnya, termasuk kabupaten/kota,” kata Wayan di Primakara University, Denpasar, Selasa (25/3/2025)

Langkah ini dipicu oleh fakta bahwa dari 499.434 UMKM terdaftar di Bali, baru 29% yang sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital.

Pembekalan ini dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, salah satunya Primakara University. Kerjasama ini melibatkan mahasiswa yang akan mendampingi UMKM dalam proses digitalisasi.

Salah satu fokus utama pembekalan adalah penerapan sistem pembayaran digital, seperti QRIS. Hal ini dianggap krusial karena semakin jarangnya transaksi tunai di era modern. Ketidakmampuan UMKM untuk menerima pembayaran digital dapat menjadi hambatan besar bagi pertumbuhan bisnis mereka.

Tantangan utama yang dihadapi UMKM Bali bukan hanya soal teknologi, tetapi juga pola pikir. Banyak pelaku UMKM yang masih ragu bersaing dan enggan berinovasi. Pembekalan ini diharapkan mampu mengatasi hal tersebut, menanamkan pola pikir berkelanjutan, dan memberdayakan UMKM untuk berkembang di era digital.

banner 484x341

Sementara Rektor Primakara University I Made Artana menambahkan kampusnya sendiri memang rutin memberi pembekalan kepada UMKM terutama yang masih kurang dalam hal digitalisasi.

Terdapat 166 mahasiswa yang akan mendampingi 55 UMKM selama 3 bulan, dengan salah satu pembekalan yang dibagikan adalah soal pembayaran digital.

Baca Juga :  MUI Keberatan Zakat Untuk MBG, Ketentuan Agama dan Kepantasan

“Bagi UMKM masalah pembayaran saja sudah jadi isu karena kita sekarang sudah jarang bawa tunai, kalau UMKM tidak pakai qris kadang kita tidak jadi belanja, ini sederhana bagi kita tapi belum tentu bagi UMKM, mereka bahkan tidak tahu cara urusnya bagaimana,” ujar Artana.

Selain membantu tugas Pemprov Bali dalam mengembangkan usaha mikro di Pulau Dewata, ia juga mengatakan pembekalan pemanfaatan digital bagi UMKM juga sangat berguna bagi usaha itu sendiri.

Harapan hasil akhir dari kegiatan ini beragam, tidak hanya menargetkan ada peningkatan penjualan dari usaha yang dibina, juga sekurang-kurangnya kemampuan perencanaan dan optimalisasi pemasaran.

“Dengan pendampingan mahasiswa dan pembekalan yang komprehensif, diharapkan UMKM Bali dapat meningkatkan daya saing dan meraih kesuksesan yang lebih besar,” katanya.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen nyata pemerintah Bali untuk memberdayakan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Semoga upaya ini dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa. (red/ niluh)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *