Emil Dardak Ingatkan Rumah Sakit: Jangan Terburu-Buru Pulangkan Korban Ponpes Al Khoziny

oleh -562 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS — Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan agar seluruh rumah sakit yang merawat korban ambruknya bangunan Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, tidak terburu-buru memulangkan pasien sebelum kondisi mereka benar-benar pulih.

Menurut Emil, pemantauan kesehatan pasca-evakuasi sangat penting dilakukan, terutama karena sebagian besar korban merupakan anak-anak santri yang baru saja diselamatkan setelah tertimbun reruntuhan selama berhari-hari.

banner 719x1003

“Yang dievakuasi itu ada yang sudah lebih dari dua setengah hari tertimbun. Walaupun terlihat baik dan sudah bersama orang tuanya, tapi penting sekali dilakukan pemantauan lanjutan,” ujar Emil saat meninjau penanganan korban di Sidoarjo, Minggu (5/10/2025).

Ia menegaskan, tenaga medis diminta tidak gegabah memulangkan pasien tanpa pemeriksaan menyeluruh. “Saya sudah sampaikan ke dokter, jangan segampang itu dipulangkan. Pastikan kondisi mereka benar-benar stabil,” ujarnya.

Emil mencontohkan, salah satu korban yang sempat dipulangkan akhirnya harus kembali dirawat di RS Delta Sidoarjo karena mengalami cedera serius di bagian punggung akibat tertimpa material bangunan.

“Mohon maaf, memang ada satu pasien yang tidak bisa ditarik karena dampaknya cukup berat di punggung,” ungkapnya.

Meski kapasitas rumah sakit di Jawa Timur terbatas, Emil memastikan seluruh fasilitas kesehatan telah saling memback up demi memberikan penanganan terbaik bagi para korban.

banner 484x341

“Ini termasuk kejadian luar biasa (KLB), jadi memang daya tampung rumah sakit terbatas. Tapi kami pastikan semua bisa saling mendukung,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi gerak cepat tenaga medis dan pemerintah provinsi pada hari pertama kejadian. Saat itu, satu korban dengan luka berat di kepala langsung dirujuk ke rumah sakit lain untuk menjalani tindakan bedah saraf.

“Seperti malam pertama kejadian itu, kami langsung ke RS Siti Hajar. Ada satu pasien yang perlu bedah saraf, dan segera kami rujuk,” tuturnya.

Baca Juga :  Korban Kritis dalam Penembakan APMM Malaysia Akhirnya Meninggal Dunia

Emil menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan rumah sakit untuk memastikan seluruh korban mendapat perawatan optimal hingga benar-benar pulih.

“Kita pastikan semua bisa ter-back up dengan baik. Mari kita doakan agar seluruh korban segera membaik dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga,” pungkas Emil Dardak.

Sementara evakuasi hari ketujuh 19 Korban ditemukan. Total 45 Meninggal Dunia. Proses evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny terus berlanjut hingga Minggu (5/10/2025) malam.

Data terbaru mencatat 104 orang selamat dan 45 orang meninggal dunia, termasuk dua korban yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), mengatakan pada hari ketujuh operasi, tim berhasil mengevakuasi 19 korban dari balik reruntuhan bangunan.

“Sampai pukul 16.03 WIB, kita telah menemukan 19 korban dari Pesantren Al-Khoziny. Seluruhnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara,” ujar Bramantyo.

Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan jumlah pasti korban yang masih tertimbun. Proses pencarian, kata Bramantyo, akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan.

“Pelaksanaan operasi hari ketujuh tetap akan kita lanjutkan semaksimal mungkin. Jika perlu, akan diperpanjang sampai semua korban ditemukan,” tegasnya.

Hingga saat ini, pembersihan puing-puing bangunan telah mencapai 75%, membuka akses yang lebih luas bagi tim SAR untuk memaksimalkan proses pencarian. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *