Film Lyora “Penantian Buah Hati” tentang Perjuangan Seorang Perempuan untuk Menjadi Ibu

oleh -621 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Film “Lyora: Penantian Buah Hati”. Film ini mengangkat kisah menyentuh tentang perjuangan seorang perempuan menghadapi tantangan kesuburan, dan bagaimana cinta serta keteguhan hati menjadi kekuatan utama dalam perjalanan tersebut.

Film ini terinspirasi dari buku “Lyora: Keajaiban yang Dinanti”, yang menceritakan pengalaman pribadi Meutya Hafid politikus yang kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital dalam menantikan kehadiran buah hati.

banner 719x1003

Namun, Lyora bukanlah film biopik. Tim produksi memilih pendekatan fiktif yang tetap setia pada semangat kisah aslinya, namun dengan kebebasan artistik dalam pengembangan karakter dan jalan cerita.

“Yang kami peduli bukan soal posisi tokoh atau jabatan yang diwakili, melainkan esensi perjuangan seorang perempuan. Kami ingin bercerita tentang sisi kemanusiaannya,” ujar Produser Eksekutif Andi Boediman dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Andi menjelaskan bahwa meskipun nama-nama karakter dalam film seperti Meutya dan Fajrie tetap digunakan, dialog dan dinamika dalam cerita merupakan hasil pengembangan tim kreatif.

Tujuannya adalah agar pesan film lebih universal dan bisa menjangkau lebih banyak penonton, terutama mereka yang mengalami tantangan serupa.

Aktris Marsha Timothy, yang memerankan tokoh Meutya, juga menegaskan bahwa perannya tidak dimaksudkan untuk meniru tokoh nyata.

banner 484x341

“Saya tidak mendalami karakter sebagai Meutya Hafid, melainkan sebagai seorang perempuan yang berjuang. Fokusnya adalah pada emosi, bukan imitasi,” kata Marsha.

Trailer film yang baru dirilis pada Jumat memperlihatkan ketegangan emosional antara harapan dan keputusasaan. Tokoh Meutya tampak berada di titik nadir akibat tekanan mental dari proses panjang menghadapi isu infertilitas.

Sementara itu, karakter Fajrie, sang suami, digambarkan sebagai figur pendukung yang tetap tegar mendampingi. Darius Sinathrya, pemeran Fajrie, menekankan bahwa film ini juga ingin menyampaikan pesan penting tentang peran laki-laki dalam isu kesuburan.

Baca Juga :  Rachel Venya dan Tantangan Peran Dalam Film Horor "Hutang Nyawa"

“Masalah infertilitas bukan hanya beban perempuan. Ini ujian bersama dalam rumah tangga. Yang paling penting adalah dukungan dan kehadiran, bukan saling menyalahkan,” tegas Darius.

“Lyora: Penantian Buah Hati” diposisikan sebagai film yang tidak hanya mengangkat isu kesehatan reproduksi, tetapi juga memperluas ruang empati publik terhadap pasangan-pasangan yang sedang berjuang memiliki anak.

Film ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi yang lebih terbuka dan inklusif terkait tantangan yang selama ini kerap dianggap tabu. Film “Lyora: Penantian Buah Hati” dijadwalkan tayang di bioskop mulai 7 Agustus 2025. Jangan lupa catat tanggal tayangan. (red/ria)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *