SUARASMR.NEWS – Pemerintah Kota Malang kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kelurahan Tunggulwulung, Minggu 7 September 2025.
Program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam menjaga kestabilan harga sekaligus daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang masih berfluktuasi.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menegaskan, GPM merupakan kebijakan nasional yang diteruskan ke daerah sesuai instruksi Presiden melalui Menteri Dalam Negeri.
Hal tersebut disampaikan usai membuka acara bersama Forkopimda, Sekda Kota Malang, jajaran kepala perangkat daerah, Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Kepala OJK, dan TPID Kota Malang.
“Ini sudah yang kedua setelah di Mulyorejo, dan masih ada sembilan agenda Gerakan Pangan Murah berikutnya di Kota Malang,” ujarnya.
Menurut Wahyu, GPM adalah bentuk respons cepat pemerintah dalam menjaga inflasi dan menstabilkan harga bahan pokok.
“Saya melihat animo masyarakat sangat tinggi. Karena itu, Pemkot akan terus mendukung kebijakan yang berdampak baik langsung bagi warga,” tegasnya.
Dalam gelaran kali ini, sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur diserbu masyarakat. Perbedaan harga dengan pasar cukup signifikan. Contohnya, beras di GPM dijual lebih murah hingga Rp8.000 per kilogram dibanding harga pasaran.
Wahyu berharap sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat terus berjalan harmonis. Menurutnya, kestabilan ekonomi masyarakat berpengaruh langsung pada kenyamanan dan kondusifitas wilayah.
“Harapannya program ini bisa jadi stimulus positif. Dengan menjaga stabilitas harga, maka ketentraman masyarakat juga ikut terjaga,” tutupnya. (red/arf)
