Haidar Alwi: Sinergi Polri-TNI Jadi Pilar Asta Cita, Dari Stabilitas Keamanan Hingga Ketahanan Pangan

oleh -533 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Pendiri Haidar Alwi Care sekaligus Haidar Alwi Institute, R. Haidar Alwi, menegaskan bahwa kekuatan sejati sebuah bangsa tidak diukur dari megahnya perayaan kemerdekaan, melainkan dari soliditas aparat dalam menjaga persatuan dan kesejahteraan rakyat.

Dalam refleksi HUT ke-80 RI, Haidar menilai sinergi Polri dan TNI adalah energi moral yang menopang perjalanan bangsa menuju Indonesia Emas.

banner 719x1003

“Sejarah membuktikan, ketika aparat negara tidak kompak, rakyatlah yang selalu menjadi korban. Karena itu, koordinasi TNI-Polri harus ditempatkan sebagai prioritas utama,” ujar Haidar, Selasa (19/8/2025).

Menurut Haidar, kerja sama erat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam mengawal keamanan selama perayaan kemerdekaan menjadi bukti nyata profesionalisme aparat negara.

Lebih dari 10.000 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga rangkaian acara di Istana Merdeka, dari pasukan pengibar bendera, atraksi udara, hingga pengamanan lapangan, semua berjalan tanpa hambatan.

Haidar bahkan menyebut Jenderal Listyo Sigit sebagai Kapolri terbaik sepanjang masa versi Haidar Alwi Institute. “Dengan gaya humanis namun tegas, Kapolri mampu menjembatani dua institusi besar negara itu dalam momentum strategis,” tegasnya.

Satgas Pangan, Benteng Ekonomi Rakyat: Haidar mengingatkan, stabilitas bangsa tidak hanya bergantung pada keamanan fisik, tetapi juga pada jaminan pangan.

banner 484x341

Ia menilai Satgas Pangan Polri merupakan instrumen vital dalam mencegah kelangkaan dan permainan harga oleh mafia pangan.

“Satgas Pangan adalah benteng rakyat. Mereka memastikan distribusi lancar, harga terkendali, dan rakyat kecil tetap bisa makan dengan tenang,” katanya.

Dengan kebutuhan beras nasional mencapai 33 juta ton per tahun sementara Bulog hanya menguasai 7–8 persen pasar, Haidar menilai kehadiran Satgas Pangan sangat strategis. Baginya, Polri harus dikenal bukan hanya sebagai penegak hukum, melainkan juga “pengawal perut rakyat”.

Baca Juga :  Perjuangan Pemulangan WNI Korban Penembakan di Perairan Tanjung Rhu

Asta Cita, Integrasi Keamanan dan Kesejahteraan: Lebih jauh, Haidar mengaitkan sinergi Polri-TNI dan peran Satgas Pangan dengan Asta Cita, delapan misi strategis pemerintahan Prabowo.

Mulai dari penguatan ideologi Pancasila, swasembada pangan dan energi, hingga reformasi hukum, semuanya tidak akan berjalan tanpa fondasi keamanan yang berpadu dengan kesejahteraan.

Haidar menyoroti program Polri yang kini menyentuh langsung aspek sosial-ekonomi, seperti Desk Ketenagakerjaan yang sejak Januari 2025 sudah menyalurkan lebih dari 700 pekerja korban PHK, serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang melayani hampir 90.000 penerima per hari melalui 27 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.

“Langkah ini revolusioner. Keamanan tidak lagi berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian integral dari kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Sinergi untuk Indonesia Emas:  Haidar menekankan, sinergi Polri-TNI harus diperluas dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat sipil agar menjadi front bersama pangan dan keamanan.

“Jika pangan rakyat terjamin, pekerjaan tersedia, dan aparat bersatu, maka tidak ada kekuatan asing ataupun mafia dalam negeri yang mampu menggoyahkan Indonesia,” pungkasnya. (red/she)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *