Hari Pertama Sekolah Para Ayah Turun Tangan Antar Anak

oleh -656 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Senin 14 Juli kemarin adalah hari pertama masuk sekolah, dan ini selalu menjadi momen yang penuh kesibukan, tak hanya bagi para siswa, tapi juga bagi orang tua.

Namun, ada pemandangan berbeda yang terlihat di beberapa sekolah dasar di Kota Sidoarjo para ayah turut ambil bagian, mengantar anak-anak mereka ke sekolah.

banner 719x1003

Salah satu yang mencuri perhatian adalah di Kompleks SDN Pucang Sidoarjo, salah satu sekolah dasar di pusat kota. Tepatnya di utara alun-alun Kota Sidoarjo.

Di halaman sekolah, tampak para ayah hadir mulai dari yang mengenakan pakaian dinas hingga berpakaian kasual menemani anak mereka hingga masuk kelas.

Kehadiran para ayah ini pun mendapat apresiasi luas karena mencerminkan perubahan positif dalam pola pengasuhan keluarga.

“Biasanya istri yang urus semuanya. Tapi kami sepakat untuk berbagi peran, hari pertama dan kedua ini saya yang antar, bahkan bekal pun saya siapkan. Anak senang, saya juga merasa lebih dekat dengannya,” ujar salah satu ayah kepada suarasmr.news sambil tersenyum bangga.

Ia mengungkapkan tekad untuk terus melanjutkan kebiasaan ini, meski hanya dua kali dalam seminggu. Selama ini banyak yang masih menganggap urusan anak itu cuma tugas ibu.

banner 484x341

“Padahal anak juga butuh figur ayah. Dengan saya antar, kami bisa ngobrol di jalan, dan saya bisa tahu perasaannya hari itu,” jelasnya.

Sementara itu, mengutip penjelasan Psikolog anak dan keluarga, Abyz Wigati, S.Psi., yang menegaskan pentingnya kehadiran aktif seorang ayah dalam kehidupan sehari-hari anak.

“Anak-anak yang tumbuh dengan keterlibatan kedua orang tua akan lebih percaya diri, mampu mengelola emosi dengan lebih baik, dan merasa aman secara emosional,” terangnya.

“Ayah juga berperan penting dalam menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab kepada anak-anaknua,” sambung Abyz Wigati menandaskan.

Baca Juga :  Mahfud MD: Peran Kampus sebagai Oposisi Kritis dan Objektif

Fenomena ini bukan sekadar tren atau simbol belaka. Ini adalah langkah nyata menuju kesetaraan peran dalam pengasuhan, sekaligus bentuk investasi emosional jangka panjang bagi anak.

“Momen singkat di pagi hari saat berjalan menuju gerbang sekolah, menggenggam tangan kecil, dan menyisipkan pesan semangat dapat menjadi kenangan manis yang akan anak bawa sepanjang hidup,” pungkasnya. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *