SUARASMR.NEWS – Suasana Stasiun Solo Balapan terasa berbeda dalam beberapa hari terakhir. Instrumen legendaris “Bengawan Solo” yang biasanya mengalun menyambut kedatangan kereta, kini tak lagi terdengar.
Pantauan suarasmr.news pada Rabu (27/8/2025), kedatangan commuter line Jogja–Solo berlangsung dalam keheningan. Tak ada alunan keroncong ciptaan maestro Gesang yang selama bertahun-tahun menjadi ciri khas stasiun-stasiun di Kota Bengawan.
Salah satu penumpang yang tak mau disebut namanya mengaku heran. “Sudah nggak ada dari tadi. Biasanya kan ada lagu Bengawan Solo, sekarang sepi. Rasanya aneh aja,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan penumpang yang mengaku warga Jogja yang setiap hari pulang-pergi menggunakan jasa transportasi dengan commuter line.
“Biasanya sampai Purwosari dan Balapan selalu ada lagu Bengawan Solo. Tapi sudah beberapa hari ini hilang. Apa gara-gara ramai soal royalti itu ya?” katanya penuh tanda tanya.
Pelanggan setia commuter line Jogja–Solo lainnya juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, alunan Bengawan Solo bukan sekadar musik, melainkan identitas.
“Itu jadi penanda kalau kita sudah sampai di Solo, terutama di Balapan. Sayang banget kalau tiba-tiba hilang. Jadi terasa sunyi,” ujarnya.
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, membenarkan bahwa lagu Bengawan Solo memang untuk sementara tidak diputar di stasiun.
“Memang untuk sementara lagu tersebut tidak diputarkan dulu. Sudah sejak akhir Juli lalu,” kata Feni saat dikonfirmasi suarasmr.news.
Meski begitu, ia enggan menjelaskan alasan detailnya. “Ada evaluasi internal, sambil paralel sedang kita kaji lagi,” tambahnya singkat.
Hilangnya lagu Bengawan Solo di stasiun kereta memang meninggalkan rasa janggal bagi banyak penumpang. Bagi mereka, lagu ini bukan sekadar musik pengiring, melainkan simbol kehangatan dan identitas Kota Solo. (red/adb)