Kesiapsiagaan BPBD Bali dalam Menghadapi Potensi Bencana Musim Kemarau

oleh -728 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Musim kemarau adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat Bali setiap tahunnya. Dengan kondisi geografis dan topografis yang unik, Bali menjadi wilayah yang sangat rentan terhadap kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla).

Untuk mengantisipasi potensi bencana ini, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Bali telah meningkatkan kesiapsiagaan mereka.

banner 719x1003

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, musim kemarau di Bali identik dengan risiko kekeringan serta karhutla, yang perlu diantisipasi secara serius.

Kepala UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali, I Wayan Suryawan, S.STP., M.A.P., mengungkapkan bahwa BPBD telah memperbaharui data wilayah rawan kekeringan dan karhutla.

Selain itu, sistem peringatan dini diperkuat dengan monitoring hotspot dan prakiraan cuaca rutin oleh tim Pusdalops BPBD Bali. Ini menunjukkan komitmen BPBD dalam memastikan kesiapan menghadapi musim kemarau.

“BPBD telah memperbaharui data wilayah rawan kekeringan dan karhutla serta memperkuat sistem peringatan dini dengan monitoring hotspot dan prakiraan cuaca rutin oleh tim Pusdalops BPBD Bali,” jelas Wayan Suryawan, Minggu (27/4/2025).

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Bali selama musim kemarau adalah kebakaran hutan dan lahan. Mengingat topografi Bali yang berbukit dan berangin, strategi khusus diperlukan untuk mengendalikan kebakaran.

banner 484x341

BPBD Bali telah meningkatkan kapasitas pemantauan hotspot dan prakiraan cuaca, sekat bakar untuk membatasi jalur api, serta menyiapkan sumber air alternatif di daerah rawan.

“Topografi Bali yang berbukit dan berangin memang menambah tantangan. Karena itu, sekat-sekat dan kesiapsiagaan masyarakat lokal menjadi kunci pencegahan,” tambah Suryawan.

Suryawan juga menghimbau masyarakat Bali untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim kemarau. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain tidak melakukan pembakaran sampah atau lahan sembarangan, menghemat penggunaan air, dan menyiapkan cadangan air bersih.

Baca Juga :  Pakar Hukum: Hakim Harus Peka Terhadap Kondisi Sosial, Dampak Putusan Terhadap Masyarakat

BPBD Bali berkomitmen untuk terus bersiaga dan bekerja bersama masyarakat dalam mewujudkan Bali yang, nyaman, dan tangguh terhadap bencana.

Dengan langkah-langkah proaktif yang telah diambil oleh BPBD Bali, diharapkan potensi bencana akibat kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan dapat diminimalisir. Partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat penting dalam upaya ini.

“Dengan demikian, Bali dapat menghadapi musim kemarau dengan lebih siap dan terhindar dari dampak buruknya,” pungkasnya. (red/nil)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *