Memberi dengan Ikhlas, Tradisi THR dan Nilai Kedermawanan

oleh -646 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Tradisi saling memberi Tunjangan Hari Raya (THR) di Indonesia merupakan budaya yang indah, mencerminkan kepedulian dan rasa berbagi di momen Lebaran Idul Fitri.

Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i, menekankan pentingnya semangat berbagi ini, mengingatkan kita pada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan agama.

banner 719x1003

“Yang saya maksud sebagai budaya kita itu saling memberi, terlebih di Hari Idul Fitri. Sejak dulu, kita diajarkan untuk saling peduli,” kata Wamenag di Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Memberi THR kepada keluarga, tetangga, atau mereka yang membutuhkan, merupakan tindakan positif yang mendidik, khususnya bagi anak-anak, untuk menumbuhkan rasa empati dan kedermawanan.

Diungkapkan Romo Syafi’i, memberi merupakan wujud nyata dari puasa yang telah dilalui, melatih untuk peduli dan berbagi dengan sesama. Kedermawanan ini penting untuk menciptakan pemerataan, agar harta tidak hanya terpusat pada segelintir orang.

“Sebagai contoh, setiap lebaran, saya siapkan uang khusus untuk diberikan kepada cucu, anak-anak sekitar rumah, dan tetangga yang membutuhkan. Ini juga dilakukan sekaligus mendidik anak untuk saling peduli dan mau berbagi,” katanya.

Namun, penting untuk diingat bahwa memberi haruslah dilakukan dengan ikhlas dan sukarela. Meminta THR dengan cara memaksa, apalagi mengatasnamakan organisasi, merupakan tindakan yang tidak terpuji dan bertentangan dengan nilai-nilai agama.

banner 484x341

Tentang adanya pihak yang meminta, apalagi dengan cara memaksa, Romo tegas menolak. Menurutnya, aksi semacam itu tidak baik.

“Meminta apalagi dengan memaksa, itu jelas bukan budaya kita. Agama tidak mengajarkan hal itu, karenanya, tidak seharusnya dilakukan, kita tolak itu,” ujar Wamenag.

Agama mengajarkan untuk memberi, bukan meminta. Tangan di atas, sikap memberi dengan ikhlas, jauh lebih mulia daripada tangan di bawah, sikap meminta dengan paksaan.

Baca Juga :  Festival Topeng Internasional di Surakarta Menampilkan Keindahan Keberagaman Seni 

Romo Syafi’i mengajak untuk  melestarikan tradisi THR sebagai wujud kepedulian dan berbagi, tetapi selalu melakukannya dengan hati yang tulus dan tanpa paksaan. Kedermawanan penting agar harta tidak hanya bergulir di kalangan orang-orang kaya saja. Ada pemerataan.

“Semoga semangat berbagi ini dapat terus tumbuh dan berkembang di masyarakat kita, menciptakan suasana Lebaran yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan. Semoga Lebaran tahun ini membawa berkah dan kebaikan bagi kita semua,” pungkasnya. (red/hil)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *