SUARASMR.NEWS – Di tengah tarik-ulur soal pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Partai NasDem mengusulkan solusi kompromi menjadikan IKN sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terlebih dahulu.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, menyatakan bahwa langkah ini perlu diambil untuk meredam polemik berkepanjangan soal status IKN dan mencegah infrastruktur yang sudah dibangun menjadi mangkrak.
“Jakarta dapat tetap menjadi ibu kota negara sampai semua persiapan administratif, infrastruktur, dan mutasi ASN benar-benar siap. Sementara itu, IKN bisa difungsikan sebagai pusat pemerintahan provinsi,” ujar Saan dalam konferensi pers di Kantor DPP NasDem, Jumat (18/7/2025).
NasDem menilai, ketidakpastian soal kelanjutan IKN disebabkan belum terbitnya Keppres yang mengatur pemindahan fungsi ibu kota dari Jakarta ke IKN. Padahal, hal ini merupakan mandat dari Pasal 4 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
“Pemerintah masih dalam tahap menyesuaikan strategi pembangunan IKN dengan kondisi fiskal. Karena itu, diperlukan moratorium sementara sambil mengevaluasi kembali tahapan pemindahan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda yang juga berasal dari Fraksi NasDem mendukung gagasan ini. Ia menyebutnya sebagai pendekatan paling moderat yang bisa menjembatani perbedaan pandangan antara pemerintah dan masyarakat.
“Jika IKN dijadikan ibu kota Kaltim, maka secara hukum dan aset akan menjadi milik provinsi. Biaya operasional pun akan ditanggung oleh pemerintah daerah,” jelas Rifqi menegaskan.
Usulan ini muncul sebagai bentuk respons realistis terhadap lambatnya proses pengalihan fungsi ibu kota. Menurut NasDem, penting untuk menjaga kredibilitas proyek nasional sekaligus menyesuaikannya dengan realitas anggaran dan kesiapan infrastruktur.
Dengan menjadikan IKN sebagai ibu kota provinsi terlebih dahulu, diharapkan pembangunan tetap berjalan, polemik bisa diredam, dan pemerintah memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan pemindahan ibu kota negara secara menyeluruh. (red/ria)
