Pelajaran Berharga dari Piala Asia U-17: Menuju Piala Dunia U-17 2025 yang Lebih Matang

oleh -846 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Korea Utara di Piala Asia U-17 2023 memang menyakitkan. Skor 0-6 menjadi tamparan keras, mengingatkan akan betapa jauhnya perjalanan yang masih harus ditempuh untuk menyamai kekuatan sepak bola Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uzbekistan.

Namun, di tengah kekecewaan, pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan perspektif yang menyejukkan. Ia menekankan pentingnya melihat kekalahan ini sebagai pelajaran berharga, bukan sebagai akhir segalanya.

banner 719x1003

“Harus diakui babak delapan besar memang berat. Lihat bagaimana Jepang dikalahkan Arab Saudi melalui adu penalti. Lalu kemunculan kekuatan baru, seperti Uzbekistan yang konsisten permainannya, baik junior dan senior serta bisa mengalahkan kekuatan Asia lainnya,” kata Erick.

“Model pembinaan berkelanjutan seperti itulah yang harus kita temukan agar bisa seperti Jepang, Korsel, dan kini Uzbekistan,” ujar Erick dikutip dari keterangan tertulis yang diterima suarasmr.news, Selasa (15/4/2025)

Keberhasilan lolos ke Piala Dunia U-17 2025 tetaplah prestasi yang patut dirayakan. Para pemain muda telah menunjukkan semangat juang dan kerja keras yang luar biasa, terlebih bagi mereka yang berasal dari latar belakang sederhana.

“Pencapaian mereka menandakan program yang kita jalankan, hasilnya nyata. Kita buktikan. Jika 2023 kita ke Piala Dunia U-17 karena tuan rumah, kini mengulangi lewat kualifikasi,” ucapnya.

“Para pemain dan tim kepelatihan benar-benar memberikan kebanggaan sehingga PSSI akan mempersiapkan mereka lebih matang dan lebih kuat agar bisa menjalani Piala Dunia U-17 mendatang dengan prestasi yang jauh lebih baik lagi,” ungkapnya.

banner 484x341

Perjalanan mereka hingga ke kancah internasional merupakan bukti dedikasi dan perjuangan yang inspiratif. Erick mengajak publik untuk menghargai pencapaian mereka dan memberikan semangat untuk menatap masa depan.

Baca Juga :  Sandiaga Uno: PLN Luar Biasa, Pasokan Listrik Andal di MotoGP Mandalika 2024

“Jangan hukum mereka karena kalah. Mereka anak-anak muda dan jalan mereka masih panjang. Terlebih mereka mencetak prestasi bagus loh. Luar biasa! Dan harus dihargai sebagai pencapaian pribadi yang tinggi,” kata Erick.

“Apalagi beberapa pemain berasal dari keluarga yang sederhana dan menjalani hidup yang pas-pasan. Ini perjuangan besar mereka sebagai pribadi dan orang tuanya agar bisa menjadi pemain nasional,” lanjutnya.

Kekalahan ini menjadi momentum untuk evaluasi dan perbaikan. PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, ia berjanji untuk memberikan perhatian lebih dalam pembinaan dan persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025.

“Kita dihadapkan pada tantangan, bagaimana menyiapkan Timnas U-17 mendatang yang sebagus Timnas U-17 hari ini. Jadi pembinaan Garuda Muda harus berkelanjutan,” kata Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.

“Belum lagi ajang lain, seperti Olimpiade yang batasan usia harus di bawah 23 tahun dan kuota pesertanya berkurang dari 16 tim negara menjadi 12 tim. Artinya, kita harus bersiap lebih dini, lebih panjang, dan lebih ketat,” pungkasnya. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *