SUARASMR.NEWS – Tri Kaya Parisudha, ajaran suci dalam agama Hindu, merupakan pedoman penting untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Ajaran ini menekankan pentingnya menjaga kesucian pikiran (Manacika), perkataan (Wacika), dan perbuatan (Kayika).
Menurut Penyuluh Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gianyar, Drs. I Ketut Biru,M.Si, ketiga aspek ini saling berkaitan dan berpengaruh besar, tidak hanya dalam hubungan spiritual dengan Tuhan, tetapi juga dalam interaksi sosial dan kehidupan pribadi.
Manacika, atau pikiran suci, menjadi fondasi dari segala tindakan. Dengan menjaga pikiran tetap positif dan bebas dari prasangka buruk, iri hati, dendam, atau kebencian, kita dapat membangun pondasi kehidupan yang lebih baik.
“Pikiran yang jernih dan tenang akan membawa kedamaian batin dan membantu kita mengambil keputusan yang bijaksana,” terang Ketut Biru, dikutip suarasmr.news ketika berbincang dalam program acara Obrolan Komunitas di Programa 4 RRI Denpasar, Selasa, (8/4/2025).
Wacika, atau perkataan yang baik, berperan penting dalam membangun hubungan harmonis. Kata-kata yang bijaksana, santun, dan penuh kebaikan dapat menciptakan kedamaian dan mempererat tali persaudaraan.
Sebaliknya, kata-kata kasar, penuh kebencian, atau kejam dapat merusak hubungan dan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam berbicara dan memilih kata-kata yang membangun.
Kayika, atau perbuatan baik, akan menghasilkan karma positif yang berdampak pada kehidupan kita. Perbuatan baik dapat berupa tindakan sederhana seperti membantu sesama, menjaga kebersihan lingkungan, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
“Setiap perbuatan baik yang kita lakukan akan memberikan dampak positif, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar,” ujar Ketut Biru.
Ketut Biru menegaskan Tri Kaya Parisudha juga berpengaruh bagi umat Hindu dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, dengan menjaga pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik, umat Hindu akan lebih mudah mengatasi masalah dan rintangan yang dihadapi.
Ajaran tersebut memberikan pedoman hidup yang jelas dan dapat membawa kedamaian batin, sehingga umat Hindu mampu menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh rasa syukur.
“Ajaran Tri Kaya Parisudha bukanlah ajaran yang hanya bisa dipahami secara teori, melainkan harus diamalkan dalam setiap aspek kehidupan, tidak hanya di lingkungan keluarga atau pribadi tetapi juga secara luas dalam kehidupan bermasyarakat” simpulnya.
Dengan mengamalkan Tri Kaya Parisudha secara seimbang, semua dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis, baik hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, maupun alam semesta.
Ajaran ini bukan hanya sekadar ajaran agama, tetapi juga merupakan panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan penuh kedamaian.
“Menerapkan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari-hari akan membawa kedamaian batin dan kebahagiaan yang hakiki. Semoga kita semua dapat selalu berusaha untuk mengamalkan ajaran luhur ini,” pungkasnya. (red/niluh)