SUARASMR.NEWS – Program inovatif “Meet the Market” (MTM) yang digagas oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Pusat bersama Politeknik Keuangan Negara STAN dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menjadi angin segar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jakarta Pusat.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2024, program ini telah memberikan dampak nyata dalam meningkatkan omzet dan memperluas akses pasar bagi para pengusaha. MTM merupakan pengembangan dari program Business Development Service (BDS) yang sebelumnya telah sukses mendukung pengembangan UMKM di wilayah ini.
Program ini tidak hanya memberikan pelatihan teknik pemasaran digital, tetapi juga membuka peluang bagi para peserta untuk memasarkan produk mereka secara langsung di 16 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Pusat, serta di kampus PKN STAN dan LPS.
Pelatihan pemasaran digital yang diberikan dalam program MTM terbukti sangat membantu para pengusaha dalam mengembangkan usaha mereka secara signifikan. Para peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan produk dan menjangkau konsumen yang lebih luas.
Kepala Kanwil DJP Jakarta Pusat, Eddi Wahyudi, mengungkapkan bahwa program MTM merupakan bukti nyata komitmen DJP dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. DJP ingin membantu para pengusaha untuk berkembang dan bersaing di era digital.
“Program Meet the Market adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap pertumbuhan UMKM dengan tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menciptakan akses pasar yang luas dan berkelanjutan,” kata Eddi melalui keterangan resmi, dikutip Senin (4/11/2024).
Program ini juga menunjukkan bahwa DJP, sebagai institusi pemungut pajak, tidak hanya berfokus pada pemungutan, tetapi juga berperan aktif dalam membina UMKM agar dapat naik kelas dan mencapai omzet lebih tinggi.
Eddi berharap, UMKM bisa terus berkembang. Program ini membuktikan kepedulian DJP yang tidak hanya mengutamakan pemungutan pajak, tetapi juga bagaimana teman-teman UMKM mengembangkan bisnis dan omzetnya.
“Semakin berkembang omze bisnistnya, diharapkan semakin meningkat juga kontribusi yang diberikan kepada negara,” kata Eddi.
Sebagai wujud komitmen untuk mempermudah akses pasar, Kanwil DJP Jakarta Pusat meluncurkan katalog on–line melalui tautan https://www.bds-pajak.id, yang memuat produk-produk kuliner, fesyen, dan kriya dari UMKM binaan.
Diharapkan katalog ini dapat menjadi platform penting bagi UMKM lokal dalam menjangkau konsumen baru. Ia juga mendorong seluruh unit di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Pusat untuk memprioritaskan pembelian dari katalog tersebut sebagai langkah nyata mendukung UMKM.
Program MTM tidak hanya meningkatkan keterampilan pemasaran digital para pelaku UMKM, tetapi juga mengubah cara mereka dalam mengelola bisnis. Wa Ebot, pemilik usaha kuliner “Pempek Wa Ebot,” mengaku sangat terbantu oleh program ini.
“Ilmu yang kami dapat sangat membantu, dan produk kami langsung dipesan oleh instansi pemerintah,” ujarnya penuh optimis.
Dengan dukungan yang komprehensif, program MTM diharapkan dapat menjadi fondasi jangka panjang bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia, menghadirkan solusi berkelanjutan yang sejalan dengan visi DJP untuk membangun sistem perpajakan yang inklusif, adil, dan mendukung seluruh pelaku ekonomi.
Kanwil DJP Jakarta Pusat juga berharap agar inisiatif ini bisa diadaptasi dan diterapkan di seluruh unit DJP di Indonesia, sehingga semakin banyak UMKM yang mendapatkan akses untuk berkembang dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
“Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (red/ria)