SUARASMR.NEWS – Minggu ini, harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia menunjukkan tren penurunan. Data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Minggu (27/10/2024) Pukul 09.00 WIB, mencatat penurunan harga pada beberapa komoditas penting, seperti daging ayam ras, beras, dan cabai.
Beras juga mengalami penurunan harga, baik beras premium, beras medium, maupun beras SPHP Bulog. Penurunan harga beras ini bisa menjadi angin segar bagi masyarakat, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok yang penting bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Selain daging ayam ras dan beras, beberapa komoditas lain juga mengalami penurunan harga, seperti cabai merah keriting, cabai rawit merah, tepung terigu, dan jagung. Penurunan harga pada komoditas-komoditas ini menunjukkan bahwa pasokan pangan di Indonesia relatif stabil dan terkendali.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.410 per kg.
Begitu pun harga beras medium turun 1,11 persen atau Rp150 menjadi Rp13.390 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,32 persen atau Rp40 menjadi Rp12.510 per kg.
Sedangkan komoditas bawang merah naik di angka 1,70 persen atau Rp510 menjadi Rp30.460 per kg; berbeda dengan bawang putih bonggol turun 0,25 persen atau Rp100 menjadi Rp40.030 per kg.
Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun hingga 4,98 persen atau Rp1.500 menjadi Rp28.600 per kg; begitu juga cabai rawit merah turun 3,03 persen atau Rp1.320 menjadi Rp41.570 per kg.
Kemudian, harga daging sapi murni naik 0,39 persen atau Rp520 menjadi Rp135.080 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 2,38 persen atau Rp870 menjadi Rp35.610 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 0,07 persen atau Rp20 menjadi Rp28.390 per kg.
Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,09 persen atau Rp10 menjadi Rp10.730 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp17.930 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.180 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 0,18 persen atau Rp30 menjadi Rp16.620 per kg.
Berikutnya harga tepung terigu curah turun 2,47 persen atau Rp250 menjadi Rp9.890 per kg; lalu tepung terigu non curah juga turun 1,83 persen atau Rp240 menjadi Rp12.870 per kg.
Kemudian, harga jagung di tingkat peternak turun 2,35 persen atau Rp140 menjadi Rp5.820 per kg; begitu pun harga garam halus beryodium turun 0,35 persen atau Rp40 menjadi Rp11.510 per kg.
Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 0,97 persen atau Rp360 menjadi Rp37.640 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,28 persen atau Rp400 menjadi Rp30.800 per kg; begitu pun ikan bandeng turun hingga 5,07 persen atau Rp1.670 menjadi Rp31.240 per kg.
Meskipun demikian, tidak semua komoditas pangan mengalami penurunan harga. Beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga, seperti bawang merah, daging sapi murni, telur ayam ras, kedelai biji kering, minyak goreng curah, dan garam halus beryodium.
Kenaikan harga pada komoditas-komoditas ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti fluktuasi harga di pasar internasional, cuaca ekstrem, dan permintaan yang tinggi.
Fluktuasi harga pangan merupakan hal yang wajar dan terjadi di berbagai negara. Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas harga pangan, sehingga kebutuhan pokok masyarakat tetap terpenuhi dan terjangkau. (red/akha)