Fluktuasi Bencana di Jawa Timur: Dari Penurunan ke Peningkatan dan Peran Penting Relawan

oleh -666 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menunjukkan fluktuasi signifikan dalam jumlah kejadian bencana dalam beberapa tahun terakhir.

Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, mengatakan, tercatat penurunan yang menggembirakan dari 310 kejadian pada tahun 2021 menjadi 118 kejadian pada tahun 2023.

banner 719x1003

Namun, tahun 2024 menandai peningkatan drastis menjadi 393 kejadian, disertai peningkatan jumlah korban dari 6 menjadi 26 orang. Kenaikan ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“Selain jumlah kejadian yang meningkat, jumlah korbannya juga meningkat, dari 6 orang menjadi 26 orang,” ujar Gatot Soebroto dalam penjelasannya dikutip suarasmr.news, Senin (24/2/2025).

Peningkatan jumlah bencana di Jawa Timur, terutama banjir, banjir bandang, longsor, dan tanah gerak, dikaitkan dengan kondisi lingkungan yang semakin rawan.

Kepala BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengajak relawan kebencanaan dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Upaya menjaga lingkungan, seperti aksi bersih-bersih sungai dan penanaman pohon, menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) bersama BPBD Jatim menggelar rapat koordinasi yang melibatkan 80 organisasi relawan. Gatot enekankan pentingnya kolaborasi dan aksi nyata dalam penanggulangan bencana.

banner 484x341

Sementara Kabid PK Dadang Iqwandy juga mengajak para relawan untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.

Aksi-aksi ini juga menjadi persiapan menyambut Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Jawa Timur pada bulan Oktober mendatang.

Meskipun terdapat penurunan jumlah bencana dalam beberapa tahun sebelumnya, peningkatan signifikan pada tahun 2024 menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan peran aktif masyarakat serta relawan dalam menjaga lingkungan dan mengurangi risiko bencana.

Kolaborasi dan aksi nyata, seperti yang digagas oleh SRPB dan BPBD Jatim, menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini dan membangun Jawa Timur yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana.

Baca Juga :  Bawaslu Kabupaten Blitar Siap Melakukan Patroli untuk Mencegah Kecurangan Pilkada 2024

Diharapkan upaya-upaya ini dapat menginspirasi semangat gotong royong dan kepedulian seluruh masyarakat Jawa Timur dalam menghadapi ancaman bencana. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *