SUARASMR.NEWS – Acara konferensi pers yang meriah di Auditorium Balingkang Confucius Institute Undiksha, Singaraja, pada Jumat (24/1/2025) menandai dimulainya perjalanan panjang 10 finalis Jegeg Bagus Buleleng 2025.
Mereka akan menjalani masa karantina selama dua bulan sebelum bersaing di Grand Final pada 22 Maret 2025 di RTH Taman Bung Karno, Sukasada.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran Jegeg Bagus dalam mempromosikan pariwisata berbasis budaya dan membentuk karakter generasi muda yang inspiratif.
‘Kegiatan ini dirancang untuk membentuk karakter generasi muda yang masuk dalam penghargaan Jegeg Bagus Buleleng. Mereka tidak hanya dituntut memiliki penampilan yang menarik, tetapi juga bakat, soft skill, dan wawasan luas tentang budaya lokal,” ujar Dody dikutip suarasmr.news, Minggu (26/1/2026).
Lebih lanjut Dody mengatakan bahwa para finalis, yang berasal dari berbagai latar belakang, memiliki semangat yang sama dalam melestarikan budaya Bali dan mempromosikan keindahan Buleleng. Dalam video profil mereka, mereka berbagi cerita tentang motivasi dan visi mereka untuk menjadi duta budaya dan pariwisata yang menginspirasi.
Selama masa karantina, para finalis akan menjalani pelatihan intensif yang meliputi keterampilan public speaking, pengenalan budaya lokal, dan pembentukan karakter. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka menjadi duta budaya dan pariwisata yang tangguh dan inspiratif.
Menurutnya, Jegeg Bagus Buleleng 2025 tidak hanya sekedar ajang pencarian bakat, namun juga menjadi panggung apresiasi bagi generasi muda yang berusaha melestarikan budaya Bali.
Pemenang ajang ini akan mewakili Kabupaten Buleleng dalam kompetisi tingkat provinsi, dengan harapan membawa nama harum Buleleng dan mendorong sektor pariwisata ke tingkat yang lebih tinggi.
Grand Final pada 22 Maret 2025 mendatang diproyeksikan menjadi acara yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Buleleng maupun para pemerhati budaya dari seluruh Bali. Dukungan masyarakat diharapkan akan semakin memotivasi para finalis untuk memberikan yang terbaik.
Melalui ajang ini, mereka tidak hanya menunjukkan bakat dan kecerdasan, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk menjadi duta budaya yang inspiratif dan membawa perubahan positif bagi masyarakat. (red/niluh)
