SUARASMR.NEWS – Kasus korupsi pengadaan KTP-elektronik terus bergulir. Baru-baru ini, penangkapan Paulus Tannos, buron KPK sejak Oktober 2021, di Singapura memberikan perkembangan signifikan.
Penangkapan yang dibantu oleh CPIB (Corrupt Practices Investigation Bureau) Singapura, menyusul permintaan penangkapan sementara dari pihak berwenang Indonesia, menandai langkah maju penting dalam upaya penegakan hukum.
Saat ini, proses ekstradisi Tannos sedang berlangsung, melibatkan koordinasi antara Kementerian Hukum dan HAM, KPK, Polri, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Luar Negeri.
Berkaitan dengan hal tersebut, Andi Narogong, mantan terpidana kasus KTP-elektronik yang pernah menjalani hukuman 13 tahun penjara, kembali diperiksa oleh KPK.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika Sugiarto mengemukakan bahwa Andi Agustinus alias Andi Narogong diperiksa oleh penyidik pada Rabu (19/3) berkaitan dengan aliran dana kasus KTP-elektronik (KTP-el) ke anggota DPR.
“Hasil pemeriksaan Andi Narogong, commitment fee (biaya komitmen) dari Tannos (Paulus Tannos) dan konsorsium ke anggota DPR,” kata Tessa saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Meskipun Andi Narogong enggan berkomentar setelah pemeriksaan, keterangan Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengkonfirmasi hal tersebut.
Keberadaan Andi Narogong dalam proses hukum ini menunjukkan pentingnya menelusuri seluruh jaringan dan aliran dana dalam kasus korupsi besar ini. Dengan tertangkapnya Paulus Tannos dan pemeriksaan Andi Narogong, kasus ini diharapkan dapat segera terungkap sepenuhnya. (red/ria)
