Hilirisasi Nikel, Lonjakan Pendapatan Negara dan Dampak Positifnya

oleh -355 Dilihat
banner 468x60

SUARA MEDIARAJAWALI – Hilirisasi industri nikel di Indonesia telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan pendapatan negara. Sejak penghentian ekspor bahan mentah nikel pada tahun 2020, pendapatan dari sektor ini melonjak drastis.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pada tahun 2023, pendapatan mencapai sekitar 34,4 miliar dollar AS, meningkat dari sebelumnya hanya 2,9 miliar dollar AS per tahun.

banner 719x1003

“Waktu kita mengekspor dalam bentuk bahan mentah, 2,9 miliar dollar AS per tahun. Begitu setop 2020, masuk ke industri turunan, 2023 (sebesar) 34,4 miliar dollar AS,” jelas Jokowi, di Jakarta, dikutip pada Jumat (11/10/2024).

Presiden Jokowi menekankan bahwa peningkatan ini merupakan bukti nyata dari nilai tambah yang dihasilkan melalui pengolahan nikel di dalam negeri.

“Lompatannya bayangkan. Melompatnya berapa kali, dari Rp 40 triliun ke 34,4 miliar dollar AS, berarti kurang lebih Rp 500-an triliun lebih. Lompatannya besar sekali,” tambahnya.

Hilirisasi tidak hanya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

Pendapatan negara dari hilirisasi nikel berasal dari berbagai sumber, termasuk pajak perusahaan, royalti, dividen dari saham pemerintah di perusahaan besar, pajak daerah, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

banner 484x341

Dana ini kemudian digunakan untuk mendanai proyek pembangunan infrastruktur dan program sosial di Indonesia, yang pada akhirnya berdampak positif pada kesejahteraan rakyat.

“Ini bisa kita pakai untuk membangun jalan desa, jalan tol, pelabuhan baru, airport baru, untuk subsidi, dan bansos rakyat kita,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa hilirisasi tidak hanya diterapkan pada nikel, tetapi juga pada komoditas strategis lainnya seperti tembaga, bauksit, timah, emas, dan bahkan batu bara.

Baca Juga :  Menuju Masa Depan Hijau: Indonesia Berkomitmen Penuh pada Energi Terbarukan

Pemerintah terus mendorong pengolahan bahan mentah di dalam negeri agar bisa menciptakan lebih banyak nilai tambah dan meningkatkan penerimaan negara.

Dengan kebijakan ini, Indonesia diharapkan bisa semakin mandiri dalam mengelola sumber daya alamnya, sehingga manfaatnya lebih besar dirasakan oleh seluruh rakyat.

“Semuanya didorong, termasuk batu bara didorong untuk bisa masuk ke DME (Dimetil eter) dan lain-lainnya, ini akan memberikan nilai tambah yang sangat besar sekali,” jelasnya.

Hilirisasi nikel menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dengan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan membangun industri pengolahan di dalam negeri, Indonesia mampu meraih keuntungan yang lebih besar dan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *