SUARASMR.NEWS – Sebagai orang tua, kita seringkali terpaku pada prestasi akademik anak. Rapor yang gemilang menjadi tolok ukur kesuksesan. Namun, kecerdasan tanpa adab ibarat pedang di tangan anak kecil – berbahaya.
Lebih berharga menanamkan adab, karena adab adalah mahkota yang memperindah kecerdasan anak kita. Adab diajarkan bukan hanya dengan kata-kata, tetapi melalui tindakan nyata.
Senyum dan sapaan ramah kepada tetangga, ucapan terima kasih yang tulus saat menerima bantuan, dan kebiasaan makan yang sopan, semua itu mengajarkan anak menghargai orang lain dan bersyukur.
Di sekolah, mereka belajar matematika dan sejarah, di rumah, mereka belajar kesabaran, kejujuran, dan tanggung jawab. Mengajarkan kepada anak untuk meminta maaf saat salah adalah bagian penting dari proses ini.
Adab bukan sekadar tata krama, melainkan karakter dan integritas. Bayangkan betapa terkesimanya kita melihat anak yang sopan santun kepada kakek neneknya. Adab membentuk karakter, membuat anak lebih berempati dan dihargai.
“Kecerdasan mungkin membuka pintu kesempatan, tetapi adab yang tinggi akan membuat anak diterima dan dihormati di dalamnya.”
Jangan hanya mengejar nilai akademis yang tinggi. Anak yang cerdas namun kurang sopan dan sabar bukanlah gambaran kesuksesan sejati.
Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga lisan dan adab, terutama di tengah pendidikan Islam. Adab adalah salah satu pilar mendasar yang harus ditanamkan sejak dini karena Adab harus ditanamkan sebelum Ilmu, Adab merupakan pondasi utama.
Warisan terindah yang dapat kita berikan bukanlah rapor sempurna, melainkan anak yang beradab, yang mampu berinteraksi dengan baik dan menghormati sesama. Adab adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya. Itulah kunci kebahagiaan dan kesuksesan sejati.