Bos Bank Indonesia Prediksi Rupiah Bertahan di Level Rp15.825 per Dolar AS pada Triwulan IV-2024

oleh -451 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memprediksi nilai tukar rupiah akan berada di level Rp15.825 per dolar AS pada triwulan IV-2024. Perkiraan ini didasarkan pada rata-rata nilai tukar rupiah pada triwulan III-2024 yang mencapai Rp15.789 per dolar AS.

BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sebagai salah satu mandatnya. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

banner 719x1003

“Sejauh ini rata-rata nilai tukar itu pada triwulan III adalah Rp15.789, kemudian secara keseluruhan untuk tahun ini di triwulan IV Rp15.825. Kami berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas dari nilai tukar rupiah sebagai mandat kami,” kata Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11/2024)

Menurut Perry, nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah gejolak global yang terus berlanjut, sesuai dengan komitmen kebijakan moneter BI untuk terus melakukan intervensi di pasar dan juga optimalisasi dari instrumen moneter Sekuritas Rupiah Bank Indonesia untuk menarik aliran masuk portfolio asing dan menjaga imbal hasil rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Di tengah dinamika Pemilihan Presiden (Pilpres) di Amerika Serikat (AS) dengan keunggulan Donald Trump pada perhitungan sementara, ia menyoroti adanya potensi mata uang dolar AS akan kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi dan perang dagang berlanjut.

Perkembangan tersebut turut berdampak terhadap negara-negara emerging market termasuk Indonesia, yang dapat memberikan tekanan terhadap nilai tukar, arus modal dan ketidakpastian di pasar keuangan.

Di sisi lain, Perry menuturkan kinerja perekonomian nasional tetap terjaga baik. Inflasi tetap rendah dan terjaga dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen.

banner 484x341

“Inflasi masih sangat rendah yaitu pada triwulan III-2024 sebesar 1,84 persen dan kami perkirakan di akhir tahun ini 1,71 persen sejalan dengan komitmen kami dengan pemerintah menjaga inflasi termasuk juga berkaitan dengan stabilisasi dari nilai tukar rupiah,” ujarnya.

Baca Juga :  ASEAN Menuju Masa Depan Berkelanjutan, Tantangan dan Peluang

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berkisar di rentang 4,7-4,5 persen, ditopang ekspor, investasi dan konsumsi rumah tangga. Sementara konsumsi kelompok bawah itu yang menjadi harus perlu terus didorong.

“Secara keseluruhan kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa berkisar 4,7 sampai 5,5 persen, kurang lebih sekitar 5,1 persen, didorong tentu saja ekspor masih baik, investasi yang cukup tinggi, dan konsumsi, khususnya,” ujarnya.

Ke depan, BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal ini didukung oleh berbagai faktor positif, seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, inflasi yang terkendali, dan cadangan devisa yang memadai.

Meskipun demikian, BI tetap mewaspadai berbagai risiko global yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah, seperti ketidakpastian ekonomi global, konflik geopolitik, dan perubahan kebijakan moneter di negara maju.

BI akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk memastikan stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. (red/ria

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *