SUARASMR.NEWS – Kemenkop mendorong peningkatan produksi telur ayam petelur untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan memastikan ketersediaan pasokan telur yang stabil.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong percepatan pembangunan pertanakan ayam petelur di berbagai tempat, merespon arahan Presiden Prabowo Subianto terkait peningkatan produksi telur.
“Kami mendorong percepatan pembangunan pertanakan ayam petelur di berbagai tempat,” kata Ferry Juliantono di sela panen perdana ikan kakap putih dan ikan kerapu yang diproduksi oleh Koperasi Mambo Mina Mekar Sejahtera di Bekasi, Rabu (22/1/2024).
Kemenkop akan fokus pada modernisasi peternakan ayam petelur, baik yang tradisional maupun modern, dengan mendorong penerapan sistem close house.
“Yang tradisional maupun yang modern pun akan kita dorong untuk mengimplementasi keinginan Pak Presiden Prabowo Subianto untuk produksi telur ditingkatkan,” ungkap Ferry Juliantono.
Sistem ini merupakan kandang tertutup yang mengatur kondisi lingkungan untuk meningkatkan performa ternak, sehingga ayam terhindar dari stres dan dapat meningkatkan jumlah produksi telur.
“Nah ini lagi kita ini inventarisir, karena itu kan juga harus pertanakan ayam petelur yang sebaiknya juga modern, juga close house gitu. Namanya pertanakan kalau mau tradisional lebih cepat tapi kalau mau lebih (produki) secara modern,” jelasnya.
Dengan modernisasi melalui sistem close house, diharapkan produksi telur ayam dapat meningkat secara signifikan, mendukung program MBG dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Modernisasi peternakan ayam petelur melalui sistem close house tidak hanya meningkatkan produksi telur, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan peternak.
Wamenkop Ferry Juliantono juga menyebutkan bahwa Kementerian Koperasi akan membantu pengelolaan tambak dan kolam yang masih berpotensi besar, sehingga dapat memaksimalkan hasil budi daya perikanan di kawasan tersebut.
Kementerian Koperasi, akan memberikan bantuan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (BLU) untuk mendukung pengembangan budidaya ikan kakap, kerapu, dan potensi lainnya seperti kepiting.
Selain itu, Kementerian Koperasi juga berencana memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas pengolahan, pelatihan, serta peningkatan pemasaran dan penjualan hasil budi daya ikan.
Ferry berharap dukungan tersebut akan memperkuat koperasi dan meningkatkan volume produksi serta kapasitas pengolahan hasil budidaya ikan di kawasan tersebut.
Sementara itu Ketua Koperasi Mambo Mina Mekar Sejahtera, Muhammad Ihsan mengatakan, bahwa kebutuhan pasar terhadap produk ikan kakap putih dan kerapu di wilayah Jabodetabek sangat tinggi.
Produksi harian dari kolam tambak yang dikelolanya masing-masing sekitar 100 Kg. Saat ini sudah ada permintaan ekspor, namun karena kebutuhan domestik masih belum terpenuhi maka prioritas utama hasil produksi adalah untuk pasar domestik.
“Kami bertekad untuk menjadikan koperasi ini sebagai pusat inovasi dan penggerak utama budidaya ikan air payau untuk menjadi tambak intesif,” kata Ihsan.
Menurutnya beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh Koperasi Mambo Mina Mekar Sejahtera dalam upaya meningkatkan produktivitasnya adalah masih terbatasnya kemampuan untuk merevitalisasi kolam tambak.
Juga adanya ancaman banjir rob yang bisa terjadi kapan saja sehingga dapat mengancam ikan budidayanya. Untuk itu, Ihsan berharap dukungan dan bantuan dari Kemenkop agar tantangan tersebut mendapatkan solusi atau jalan tengahnya.
“Diharapkan bantuanini akan menjadikan Kecamatan Muaragembong kembali mendapat sebutan sebagai Kampung Dolar,” kata Ihsan optimis.
Sistem ini memungkinkan peternak untuk mengontrol kondisi lingkungan kandang, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan efisiensi produksi. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif pada pendapatan peternak dan meningkatkan kualitas hidup mereka. (red/hil)