SUARASMR.NEWS – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menyiapkan skema khusus untuk membantu pemberian modal awal pengusaha UMKM yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri UMKM Maman Abdurrahman, menjelaskan bahwa skema ini akan melibatkan Bank Himbara, yaitu Himpunan Bank Negara. Rencananya, keempat bank Himbara akan memberikan pembiayaan awal kepada UMKM yang telah mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK) dari BGN.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bank Himbara, insyaallah nanti akan disiapkan sebuah skema khusus untuk memberikan keringanan atau seperti diberikan pembiayaan awal dulu,” kata Maman Abdurrahman ketika dijumpai di sela-sela acara Rampinas PIRA di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).
Skema ini berupa akses modal yang diharapkan dapat meringankan beban para pengusaha dalam menjalankan bisnis mereka.
“Misalnya mereka sudah mendapatkan SPK dari BGN, nanti langsung dari bank terkait men-top up ke rekeningnya masing-masing untuk bisa belanja atau pun membeli permodalan untuk kebutuhan makan bergizi,” ujar Maman.
Kementerian UMKM akan segera melakukan pertemuan dengan bank-bank Himbara dan BGN untuk membahas detail skema ini. Tujuannya adalah untuk memfinalisasi mekanisme pemberian modal kepada UMKM yang terlibat dalam program MBG.
Maman menekankan bahwa program MBG ini bertujuan untuk menghasilkan produk makanan bergizi yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, BGN akan menetapkan syarat-syarat khusus bagi UMKM yang ingin terlibat dalam program ini.
“Ada, pasti ini kan nanti dari BGN menyiapkan syarat-prasyaratnya. Kata kuncinya kan ingin menghasilkan sebuah kualitas produk yang bagus. Dan tidak membebankan juga kepada UMKM,” tegas Maman.
Mekanisme UMKM untuk MBG ini dipastikan di bawah kewenangan BGN. Kementerian UMKM hanya memberikan dukungan, pelatihan, dan akses pembiayaan modal
“Ini semua full di bawah Badan Gizi Nasional. Kami Kementerian UMKM sifatnya supporting dan dalam hal tadi membantu akses pembiayaan. Lalu yang kedua melakukan monitoring dan fasilitator untuk menjaga kualitas produk dan pelatihan-pelatihan kepada UMKM,” kata Maman.
Skema akses modal ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para pengusaha UMKM yang ingin berkontribusi dalam program MBG. Dengan adanya bantuan modal, mereka dapat lebih mudah menjalankan bisnis dan menyediakan makanan bergizi berkualitas bagi masyarakat. (Akha)