Mahfud MD: Peran Kampus sebagai Oposisi Kritis dan Objektif

oleh -773 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Mahfud MD, mantan Menko Polhukam, menekankan pentingnya peran kampus sebagai oposisi kritis dan objektif terhadap pemerintah. Bukan berarti kampus harus selalu menentang, melainkan memberikan kritik yang berdasar fakta dan data, membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

“Yang benar dikatakan benar, yang salah ya dikatakan salah. Itulah yang disebut apa namanya oposisi kritis, kritis dan objektif begitu,” katanya, di Semarang, Sabtu (15/2/2025)

banner 719x1003

Hal ini disampaikan dalam Munas IKA UII Yogyakarta, mengingat pemerintah yang terpilih secara konstitusional memiliki wewenang untuk membuat program dan kebijakan. Kritik kampus seharusnya tertuju pada kebijakan yang melanggar konstitusi atau merugikan rakyat, bukan sekadar penolakan tanpa dasar.

Mahfud MD juga menyoroti dua sikap ekstrim di kalangan kampus: fatalisme dan nihilisme. Sikap fatalisme yang pasif dan apatis terhadap kondisi bangsa, serta nihilisme yang selalu menentang tanpa melihat sisi positif, sama-sama merugikan.

Mahfud MD menekankan pentingnya sikap kritis yang seimbang, mengakui keberhasilan pemerintah sekaligus mengkritisi kekurangannya. Dengan demikian, kampus dapat berkontribusi membangun bangsa secara konstruktif.

Mahfud MD optimis masih banyak pihak baik di pemerintahan yang perlu didukung, dan peran kampus sebagai penyeimbang sangatlah krusial dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan berpihak pada rakyat.

“Kita dukung yang baik, yang tidak baik ya (kritik, red.). Kita harus kan tidak boleh fatalis, tidak boleh nihilis, tidak boleh skeptik radikal. Artinya, semua masalah ditanyakan terus, dipersoalkan terus dasarnya. Ndak akan selesai-selesai terus,” katanya.

banner 484x341

Ia mengingatkan bahwa kampus untuk bisa mempertahankan kembali perannya seperti dulu, yakni menjalankan tugasnya membangun peradaban dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Jadi, pesan saya yang pokok itu dunia perguruan tinggi itu sekarang harus mengemban tugas sejarah. Yaitu, menjaga republik ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Baca Juga :  Memperkuat Keadilan Pajak: AHBI dan Perjakin Siap Bekali Pengacara dan Konsultan Pajak

Sikap kritis yang objektif, bukan hanya sekedar mengkritik, tetapi juga menawarkan solusi, menjadi kunci kontribusi kampus dalam pembangunan bangsa. Ini adalah harapan besar agar kampus dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. (red/adib)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *