Menuju Indonesia Digital, Era Baru Konektivitas dengan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

oleh -754 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS –Indonesia memasuki babak baru dalam konektivitas internet dengan peluncuran resmi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7. Kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Indonesia Technology Alliance telah menghasilkan lompatan signifikan dalam infrastruktur teknologi nirkabel negara.

Operasi pada pita frekuensi 6 GHz menjanjikan kecepatan dan stabilitas koneksi yang jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini akan sangat dirasakan oleh siswa, yang semakin bergantung pada internet untuk belajar dan beraktivitas.

banner 719x1003

Bayangkan, akses internet yang lebih cepat dan stabil untuk mengerjakan tugas sekolah, mengikuti kelas daring, atau sekadar mencari informasi. Kecepatan unduh dan unggah yang meningkat akan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi.

“Dengan mengadopsi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 pada pita frekuensi 6 GHz, Indonesia mengambil posisi strategis di peta digital global. Ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam mendorong transformasi digital sebagai agenda nasional,” ujar Meutya dalam acara peluncuran di Hotel Langham Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Meutya menjelaskan bahwa Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 menawarkan kecepatan hingga 46 Gbps, latensi yang lebih rendah, serta performa lebih andal di lingkungan padat pengguna. Teknologi ini akan mendukung berbagai inovasi, mulai dari video ultra-HD, komputasi awan, realitas virtual (VR/AR), hingga otomatisasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Transformasi digital tidak bisa menunggu. Dengan regulasi baru ini, kami memastikan bahwa infrastruktur digital Indonesia siap menghadapi masa depan,” tambahnya.

Menkomdigi menegaskan bahwa konektivitas kini bukan hanya kebutuhan tambahan, tetapi fondasi utama dalam pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan inovasi nasional. Oleh karena itu, pemerintah telah menerbitkan dua regulasi penting guna mendukung adopsi teknologi ini.

banner 484x341

1. Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2024 mengenai penggunaan spektrum frekuensi radio berdasarkan izin kelas.

Baca Juga :  Industri Perhiasan Emas Indonesia  Berjaya di Pasar Internasional 

2. Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 12 Tahun 2025 tentang spektrum frekuensi radio berdasarkan izin kelas dan standar teknis alat/perangkat telekomunikasi untuk jaringan area lokal radio (Radio Local Area Network).

“Dengan pembukaan spektrum 6 GHz ini, Indonesia menjadi salah satu pionir di Asia Pasifik dalam mengadopsi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7. Ini akan membawa peningkatan signifikan dalam kecepatan dan keandalan koneksi internet di seluruh negeri,” jelas Meutya.

Untuk memastikan bahwa perangkat yang menggunakan pita frekuensi 6 GHz beroperasi tanpa gangguan terhadap layanan lain, pemerintah menetapkan standar pengujian yang ketat.

Meutya menyebutkan bahwa pengujian perangkat dapat dilakukan di Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) yang dimiliki oleh Kementerian Komdigi.

Namun, sesuai aturan yang berlaku, perangkat yang telah diuji oleh laboratorium pengujian lainnya yang diakui pemerintah atau berasal dari negara yang memiliki Mutual Recognition Arrangement (MRA) dengan Indonesia, tidak diwajibkan untuk diuji ulang di IDTH.

“Kami memastikan semua perangkat yang digunakan sesuai standar global dan tidak menimbulkan gangguan. Dengan sistem pengujian yang fleksibel dan terstandarisasi, industri bisa lebih cepat mengadopsi teknologi ini,” ujarnya.

Menkomdigi mengajak seluruh pemangku kepentingan pemerintah, industri, dan akademisi untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi nirkabel generasi terbaru. Menurutnya, Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 bukan sekadar inovasi, tetapi motor utama dalam pembangunan ekonomi digital yang akan mendorong pertumbuhan startup dan bisnis berbasis teknologi.

Kami mengundang semua pihak untuk bersama-sama menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif di tingkat global,” tandas Meutya.

Peluncuran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 ini menandai kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Dengan konektivitas yang lebih cepat dan stabil, masyarakat akan semakin siap menuju masa depan yang lebih terhubung, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

Baca Juga :  Bimtek Linmas Desa Umbuldamar, Siap Jaga Kondusivitas di Pilkada 27 November 2024 Mendatang 

Turut hadir dalam acara peluncuran Menteri BUMN Erick Thohir, Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo, dan Chairman of Indonesia Technology Alliance Justisiari Kusumah.

Peluncuran ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat transformasi digital, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid.

Ini juga merupakan pencapaian penting dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kehadiran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 bukan hanya sekadar peningkatan teknologi, tetapi juga sebuah investasi untuk masa depan Indonesia yang lebih terhubung dan maju.

Bagi siswa, ini berarti kesempatan untuk mengakses pendidikan dan informasi dengan lebih mudah dan efektif, membuka peluang yang lebih luas untuk belajar dan berkembang.

Dengan koneksi internet yang handal, siswa dapat berpartisipasi lebih aktif dalam dunia digital dan meraih potensi terbaik mereka. Masa depan digital Indonesia tampak cerah, dan kita semua dapat merasakan manfaatnya. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *