SUARASMR.NEWS – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kota Surabaya mengungkapkan dukungannya penuh terhadap gerakan Ramadan Ramah Anak yang diluncurkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA).
Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan pengasuhan anak, mengurangi kekerasan, dan memperkuat karakter anak selama bulan suci Ramadan.
Ketua Komnas PA Surabaya, Syaiful Bachri, menekankan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pendidikan karakter anak dari lingkungan keluarga, tetapi juga pada penguatan kapasitas pengasuhan yang baik.
“Gerakan ini menjadi momentum bagi orang tua untuk lebih peduli terhadap pola asuh anak-anak mereka, dimulai dengan pembatasan penggunaan gawai,” kata Syaiful, Minggu (9/3/2025).
Syaiful menjelaskan pentingnya “Satu jam bersama keluarga tanpa gawai” sebagai upaya orang tua untuk lebih berkualitas dalam mendampingi anak-anak mereka. Ia menyatakan bahwa pengasuhan yang baik dimulai dari rumah, dan keluarga menjadi pondasi penting dalam perkembangan anak.
“Dengan keluarga yang bahagia dan sehat, anak-anak akan tumbuh dengan karakter yang baik, cerdas, dan berakhlak luhur,” kata Syaiful Bachri menegaskan.
Selain itu, Komnas PA Surabaya juga mengingatkan bahwa kekerasan terhadap anak, yang sering kali berujung pada kenakalan remaja, dapat dicegah jika orang tua lebih sadar tentang peran mereka dalam pengasuhan. Pola asuh yang baik sangat penting untuk menciptakan generasi yang lebih baik, menurut Syaiful.
Syaiful juga menegaskan pentingnya pembatasan penggunaan gawai bagi anak-anak sebagai upaya untuk menghindari pengaruh negatif dunia digital. Ia berharap adanya undang-undang yang mengatur pembatasan penggunaan handphone untuk anak-anak, baik dalam batasan usia maupun waktu.
Menurut Syaiful, gerakan Ramadan Ramah Anak harus berlanjut setelah bulan Ramadan berakhir. Komnas PA Surabaya terus berkomitmen untuk terus mendorong pengasuhan yang baik dan menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi anak-anak.
“Gerakan ini bukan hanya tentang Ramadan, tapi juga tentang bagaimana kita bisa memperkuat pengasuhan anak dan mendukung perkembangan mereka sepanjang tahun,” ujarnya.
Selain itu, ia berharap gerakan ini dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama dan masyarakat, untuk berperan aktif dalam perlindungan anak.
“Pengasuhan anak bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga masyarakat dan pemerintah,” sambungnya.
Dengan dukungan penuh dari Komnas PA Surabaya, gerakan ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata dalam cara orang tua mengasuh anak-anak mereka, sehingga menghasilkan generasi yang lebih baik dan berakhlak mulia. (red/akha)