Yadnya Kasada di Bromo Menjaga Warisan Budaya, Simbol Keharmonisan dan Identitas Bangsa

oleh -623 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Dalam era globalisasi, di mana arus modernisasi terus mengalir, penting untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya kita. Perhelatan malam resepsi Yadnya Kasada menjadi simbol keharmonisan antara manusia, alam, dan nilai-nilai budaya luhur.

Acara yang diselenggarakan pada Selasa 10 Juni 2025 ini bukan sekadar ritual adat, tetapi juga sebuah pernyataan bahwa budaya merupakan aset kekayaan nasional yang bisa menjadi identitas bangsa.

banner 719x1003

Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang telah mendapatkan gelar sebagai Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger, menekankan bahwa budaya adalah fondasi pembangunan dan identitas bangsa.

“Budaya adalah aset nasional, kekayaan yang tidak habis dieksplorasi dan diwariskan secara berkelanjutan dari generasi ke generasi,” ujar Menbud dalam keterangan yang diterima suarasmr.news, Rabu (11/6/2025).

Ia menambahkan bahwa di tengah tantangan globalisasi, budaya adalah fondasi pembangunan dan identitas bangsa. Menbud juga menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai kekuatan nasional.

Menurut Fadli Zon, yang tak kalah penting ialah, dari kekuatan fisik dan merupakan kekuatan yang membentuk peradaban serta memperkuat diplomasi bangsa di kancah global.

Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat sangat penting dalam upaya ini. Menurutnya, ini adalah national treasure yang tidak bisa diklaim bangsa lain.

banner 484x341

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Tengger yang menjaga nilai-nilai luhur warisan budaya ini. Semoga rahmat Tuhan senantiasa mengalir bagi kita semua,” kata Fadli Zon.

Sebagai bangsa yang kaya akan budaya, bangsa Indonesia harus memastikan bahwa setiap generasi dapat merasakan dan menghargai kekayaan tersebut.

“Budaya adalah jati diri kita, dan menjaganya adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jadikan kebudayaan sebagai pilar pembangunan dan kebanggaan bangsa, sekarang dan di masa mendatang,” pungkas Fadli Zon.

Baca Juga :  Fesyen Cerminan Identitas dan Daya Tarik Wisata, Refleksi dari Indonesia Fashion Week 2025

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dalam sambutannya mengatakan bahwa kebudayaan merupakan comparative advantage yang tak tergantikan.

“Budaya tidak bisa dimanufaktur atau diklaim oleh bangsa lain. Karena itu, Jawa Timur berkomitmen menjadikan kebudayaan sebagai salah satu prioritas pembangunan,” kata Emil.

Emil menegaskan apa yang dilakukan malam ini di Tengger, adalah pengukuhan ekosistem budaya yang hidup dan berkarakter. Masyarakat harus bersama-sama menjaga dan memajukan budaya lokal.

Dalam perayaan ini, masyarakat Tengger mempersembahkan hasil bumi ke dalam kawah Gunung Bromo sebagai ungkapan syukur dan penghormatan kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur.

“Resepsi ini menjadi momen penting untuk mengangkat kembali nilai-nilai spiritual, kebersamaan, dan penghargaan terhadap harmonisasi antara manusia dan alam,” tutupnya. (red/ags)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *