SUARASMR.NEWS – Dalam upaya mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung terus mendorong terciptanya budaya peduli lingkungan di dunia pendidikan.
Salah satu langkah nyata dilakukan melalui program Sekolah Adiwiyata, yang memberikan penghargaan bagi sekolah berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan.
Pada tahun 2025, DLH Tulungagung menerima 15 dokumen usulan calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten dari berbagai lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta, mulai dari jenjang SD/MI hingga SMP/MTs.
Selain itu, terdapat 13 sekolah yang diusulkan untuk tingkat provinsi, serta 2 sekolah calon Adiwiyata Nasional yakni SDN 1 Beji dan SDN Bono. Sementara itu, untuk kategori Adiwiyata Mandiri, terdapat empat calon, yaitu SDN 1 Boyolangu, SMPN 1 Sumbergempol, MTsN 4 Tulungagung, dan MTsN 7 Tulungagung.
Tahap verifikasi dokumen dan lapangan bagi calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten telah dilaksanakan pada Agustus 2025, dengan melibatkan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.
Proses verifikasi ini bertujuan memastikan kesesuaian antara berkas administrasi dengan kondisi nyata di sekolah, mencakup dokumen Rencana Aksi, KTSP, RPP, serta sarana-prasarana pendukung, seperti fasilitas sanitasi, kantin sehat, dan pengelolaan lingkungan sekolah.
Setelah melalui serangkaian penilaian, lima sekolah berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Kabupaten Tulungagung 2025, yaitu:
- MTs Sunan Kalijaga, Sendang
- SDN 1 Ngebong, Pakel
- MI Tarbiyatul Islamiyah, Tenggur
- MI Miftahul Huda, Dono
- MIN 3 Tulungagung, Ngunut
Sementara untuk tingkat provinsi, verifikasi dilakukan secara online maupun on-site pada Juni hingga Juli 2025. Dari 13 sekolah yang diajukan, 8 sekolah berhasil lolos dan meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur 2025, yakni:
- MIN 5 Tulungagung, Rejotangan
- MIN 2 Tulungagung, Karangrejo
- MI Miftahul Huda, Ngunut
- SDN 2 Bolorejo, Kauman
- SDN 1 Kauman, Kauman
- SMAN 1 Tulungagung
- SDN Samir, Ngunut
- SDN Kromasan, Ngunut
Adapun untuk calon Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri, saat ini masih dalam tahap verifikasi lapangan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dijadwalkan berlangsung pada akhir November 2025.
Kepala DLH Tulungagung menegaskan bahwa program ini bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga bagian dari upaya membangun kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami berharap seluruh sekolah di Tulungagung dapat menjadi pelopor perubahan menuju lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan semangat green education, Tulungagung terus meneguhkan komitmennya untuk mencetak sekolah-sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berwawasan lingkungan. (red/budi)
