SUARASMR.NEWS – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur berdampak signifikan pada operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Provinsi Bali.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan, sejak Selasa, 12 November 2024, sebanyak 22 penerbangan internasional dibatalkan, menyusul kembali terjadinya erupsi gunung tersebut. Sebelumnya, hanya penerbangan domestik yang terdampak.
“Untuk Selasa terdapat 12 penerbangan domestik, yaitu tujuh keberangkatan dan lima kedatangan yang terdampak, sementara terdapat 22 penerbangan internasional, yakni 12 keberangkatan dan 10 kedatangan yang terdampak,” kata Syaugi, Rabu (13/11/2024).
Syaugi menjelaskan, bahwa pembatalan penerbangan internasional ini meliputi rute-rute populer seperti Sydney, Adelaide, Melbourne, dan Brisbane di Australia, serta Incheon di Korea. Jetstar Airways dan Qantas Airways yang melayani rute tersebut terpaksa membatalkan penerbangan mereka.
Meskipun demikian, Bandara Ngurah Rai tetap beroperasi normal. Hasil observasi aerodrome melalui papertest menunjukkan tidak adanya abu vulkanik di area bandara. Informasi dan prediksi arah abu vulkanik dari BMKG, serta airspace observation berdasarkan pantauan Perum LPPNPI dan laporan pilot, juga mengonfirmasi hal tersebut.
“Hal tersebut juga diperkuat dengan informasi dan prediksi arah abu vulkanik oleh BMKG serta airspace observation berdasarkan pantauan Perum LPPNPI dan pilot report atau laporan pilot,” kata Syaugi.
Untuk rute domestik, pembatalan dari dan ke Nusa Tenggara Timur sudah terjadi sejak Senin (4/11/2024), setidaknya dari 8-11 November sebanyak 46 penerbangan yang terdiri dari 30 penerbangan keberangkatan dan 16 kedatangan sudah terdampak.
Saat ini, terdapat lima bandara di Nusa Tenggara Timur yang masih aktif dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai, yaitu Kuoang (KOE), Labuan Bajo (LBJ), Tambolaka (TMC), Waingapu (WGP), Ende (ENE).
Untuk maskapai regular yang beroperasi pada rute-rute tersebut adalah Indonesia Air Asia, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air dan Nam Air. Syaugi mengatakan bandara memiliki Airport Disaster Management Plan (ADMP) berupa dokumen terkait penanganan bandara saat terjadi peristiwa kedaruratan alam.
“Posko bersama di ruang Airport Operation Control Centre (AOCC) juga telah difungsikan untuk memantau situasi terkini dengan seluruh stakeholder terkait,” kata dia.
Untuk membantu para penumpang yang terdampak, pihak maskapai memberikan pilihan untuk pengembalian dana, penjadwalan ulang, atau pengaturan rute ulang. Bandara juga menyediakan pos helpdesk di lantai 2 terminal internasional dan domestik untuk memberikan informasi dan bantuan kepada para penumpang.
“Atas peristiwa alam yang berdampak pada penerbangan ini, pihak maskapai memberikan pilihan kepada para penumpang untuk pengembalian dana, penjadwalan ulang, atau pengaturan rute ulang,” ujar Syaugi.
Meskipun Bandara Ngurah Rai tidak terdampak langsung oleh abu vulkanik, pembatalan penerbangan internasional menunjukkan dampak luas yang dapat ditimbulkan oleh bencana alam terhadap sektor transportasi dan pariwisata. (red/niluh)