SUARASMR.NEWS – Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar Semarak Budaya Indonesia 2025 untuk yang ke-12 kalinya di Balai Kota Surakarta. Gelaran hari pertama ini berlangsung pada Jumat – Sabtu (10/5/2025 malam.
SBI 2025 kembali hadir sebagai ajang yang mempertemukan sanggar-sanggar seni dari seluruh penjuru negeri dalam satu panggung kebudayaan. Tahun ini, dengan tema “Manca WarnaPuspita”, perhelatan ini menjadi ruang untuk merayakan kekayaan budaya Indonesia sekaligus memperkuat identitas seni para pelakunya.
Diselenggarakan oleh Pemuda Indonesia Kreatif bersama Semarak Candrakirana Art Center dan didukung oleh Pemerintah Kota Surakarta, festival yang telah menginjak usia ke-12 tahun ini dapat disaksikan oleh berbagai lapisan masyarakat secara gratis di halaman Pendopo Balai Kota Surakarta.
Ketua Pelaksana Aprizal Rizaldi Naim S.H., dalam sambutan, dengan bangga mengungkapkan bahwa SBI 2025 hadir ke-12 kalinya sebagai rangkaian holistik yang menyatukan unsur seni, edukasi, dan potensi ekonomi dalam satu kesatuan acara yang utuh dan meriah.
“Dengan mengusung tema Manca Warna Puspita, SBI 2025 menghadirkan gambaran Indonesiasebagai taman bunga yang penuh warna, namun tetap selaras dalam satu harmoni,” ujar Aprizal kepada suarasmr.news, Sabtu (10/5/2025).
Acara ini dirancang secara holistik sebagai wadah strategis untuk menggabungkan unsur seni, edukasi, dan potensi ekonomi dalam satu kesatuan acara yang meriah.
“Akhir kata, mari terus gaung dan rayakan semangat pelestarian budaya lokal asli dan kemajuanragam seni kreatif Nusantara hingga ke seluruh penjuru dunia,” pungkasnya.
Walikota Surakarta, Respati Ahmad Ardianto, menyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih yang diwakili oleh Drs. Hery Mulyono, M.M selaku Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Surakarta.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemuda Indonesia Kreatif yang secara konsisten terus menyelenggarakan festival ini setiap tahunnya. Ini adalah bukti nyata bahwa generasi muda bukan hanya pewaris budaya tapi juga penggerak dan inovator budaya negeri sendiri, ujarnya.
Tema Manca Warna Puspita mengandung makna yang dalam, sebuah metafora dari Indonesia yang beraneka warna seperti bunga yang bermekaran. Solo, sebagai kota budaya merasa terhormat menjadi taman tempat bunga-bunga itu berkembang dan dipamerkan ke dunia.
“Semoga momen ini menjadi ajang silaturahmi budaya, pertukaran kreativitas, dan inspirasi kitasemua untuk terus merawat dan terus mengembangkan budaya bangsa,” harapnya.
Pemukulan kenong oleh Aprizal Rizaldi Naim S,H., Dr. Dra. R.Ay Irawati Kusumorasri, M.Sn., Baruna Wasita Aji, Drs. Hery Mulyono, M.M., dan Imam Sukhan menjadi pertanda resmi dibukanya SBI 2025.
Kemudian, sesi dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan dari Angklung Wanita Sarinah Berkebaya, sebagai perwakilan delegasi, kepada Ketua Pelaksana SBI 2025 dan perwakilan Walikota Surakarta.
Berbagai sanggar yang turut meramaikan acara pada hari pertama, antara lain, Semarak Candrakirana Art Center – Solo, Rumah Kreatif Damar Art Banyuwangi – Banyuwangi,
Srikandhi Catur – Solo, Ariani Ballet School – Solo, Angklung Wanita Sarinah Berkebaya Jakarta, Sanggar Orek – Solo, Sanggar Seni Malanca Yogyakarta – Yogyakarta, Sanggar Seni Pelangi Ngesthi Budaya – Karanganyar, Sarwi Retno Budaya – Solo, Sang Citra Budaya – Solo.
Sebagai tuan rumah dari Surakarta, Semarak Candrakirana Art Center membuka acara dengan tarian bertajuk “Kusumasara” yang menggambarkan proses transformasi spiritual dan harmoni semesta yang diilustrasikan melalui metafora bunga suci yang mekar.
Disuguhkan dengan kostum berwarna merah merona, Sanggar Semarak Candrakirana Art Center menghadirkan pembukaan yang menarik perhatian.
Penampilan ditutup oleh Sanggar Sang Citra Budaya dengan membawakan Tari Kridha Jalummpang. Tarian ini menggambarkan seorang wanita sebagai seorang prajurit yang lincah dan wanita sebagai seorang pengendali kuda.
Acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada para penampil. Gelaran seni ini sukses digelar berkat dukungan dari Semarak Candrakirana Art Center, Pemuda Indonesia Kreatif, Rumah Atsiri Indonesia, Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Surakarta. (red/chan)