SUARASMR.NEWS – Pada Kamis 8 Mei 2025, pukul 10.55 WIB, layanan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk mengalami penutupan sementara akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan perairan Banyuwangi dan Bali.
Hujan deras disertai angin kencang dan kabut tebal menyebabkan puluhan kapal terpaksa parkir di pelabuhan. Kondisi ini berlangsung sejak Kamis dan belum dipastikan kapan layanan pelayaran akan kembali dibuka, menunggu kondisi cuaca kembali aman.
Keputusan penutupan sementara ini diambil demi keselamatan pelayaran dan sesuai dengan rekomendasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Kepala Bandara.
“Penutupan ini dilakukan demi keselamatan bersama, dan akan kembali setelah kondisi cuaca membaik dan dinyatakan aman untuk pelayaran,” ujar Kepala Kesatuan Pelaksana Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi BPTD Kelas II Jatim, Bayu Kusumo Nugroho.
Menurut Bayu, kecepatan angin di perairan saat ini mencapai 21-25 knot, sementara kabut tebal menyebabkan jarak pandang di area penyeberangan kurang dari 1 kilometer.
Meski layanan dihentikan, kondisi di pelabuhan terpantau lengang dan tidak terjadi penumpukan kendaraan di kawasan yang merupakan pelabuhan tersibuk nomor dua di Indonesia tersebut.
“Kondisi tersebut kerap dilakukan di Pelabuhan Ketapang guna mencegah terjadinya kecelakaan laut dan memberi jaminan keselamatan bagi penumpang,” jelasnya.
Bayu juga meminta calon penumpang untuk bersabar dan mengikuti informasi resmi dari pihak pelabuhan terkait perkembangan situasi.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami berharap para calon penumpang bersabar dan mengikuti informasi resmi dari petugas pelabuhan,” sambungnya.
Sementara itu, salah satu sopir truk logistik, Mathohari, mengaku memahami kondisi tersebut. Ia yang baru tiba di pelabuhan sekitar pukul 11.30 WIB berharap cuaca segera normal agar penyeberangan bisa dibuka kembali. “Gak papa, biasa yang penting gak sampai besok tutupnya,” kata Thohari.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat memahami alasan di penutupan sementara layanan penyeberangan dan tetap memperhatikan informasi resmi dari pihak pelabuhan untuk keamanan dan keselamatan bersama. (red/ags)