Potensi dan Tantangan Anak Muda dalam Politik

oleh -458 Dilihat
banner 468x60

Oleh: Mahsus Zaenal Arief, Jurnalis Suara Media Rajawali 

SUARA MEDIARAJAWALI – Era teknologi telah memasuki tahap 5.0, dan dengan perkembangan ini, pelayanan dan kebijakan pemerintah harus semakin adaptif dan inovatif. Generasi muda, yang lahir dan tumbuh dalam era digital, menjadi pihak yang paling menguasai teknologi ini.

banner 719x1003

Namun, meskipun mereka memiliki potensi besar, banyak di antara mereka yang belum diberikan kesempatan untuk mengimplementasikan kepemimpinan mereka dalam politik.

Pertanyaannya siapa sebenarnya opetator yang harus menyiapkan calon pimpinan tersbut? Semestinya ya partai politik, sebagai operator utama dalam proses seleksi pemimpin.

Namun seringkali partai politik lebih memperhatikan faktor-faktor seperti kemampuan finansial, kepopuleran, dan ketokohan daripada prestasi, kapasitas, dan pengetahuan seseorang.

Hal tersebut menunjukkan betapa naifnya jika seorang pemimpin hanya mengandalkan kekuatan material dan ketokohan pengusungnya, tanpa memiliki dasar kepemimpinan yang kuat.

Partai Politik saat ini sangat tidak memperdulikan prestasi, kapasitas, dan knowledge. Mereka hanya melihat kemampuan finansial, kepopuleran dan ketokohan.

banner 484x341

Tidak peduli backroundnya apa asal mereka punya kekuatan finansial besar meraka bisa menjadi calon pemimpin. Alangkah naif nya jika pemimpin yang muncul akhirnya tidak mempunyai basic kepemimpinan hamya mengandalkan kekuatan materai dan ketokohan pengusungnya.

Sebenarnya banyak anak muda yang memiliki potensi besar dan kapasitas yang memadai, tetapi mereka tidak mendapatkan dukungan finansial yang cukup. Akibatnya, mereka hanya menjadi penonton pasif dalam proses demokrasi saat ini.

Mereka akhirnya hanya menjadi penonton pertunjukan badut-badut demokrasi saat ini. Itu semua karena politik transaksional sangat kental di negeri ini. Hal ini menunjukkan betapa kentalnya politik transaksional di negeri ini, di mana pemimpin dipilih berdasarkan keinginan partai politik, bukan kualitas dan potensi individu.

Baca Juga :  Menelisik Kinerja Hakim di Indonesia: Antara Dedikasi dan Kesejahteraan

Generasi muda milenial harus menyadari pentingnya tidak ikut terlibat dalam propaganda politik yang tidak sehat. Mereka, sebagai pemegang kendali teknologi saat ini, harus bergerak dan berperan aktif dalam membentuk politik yang lebih baik.

Jika mereka tidak bergerak, negeri ini akan terus berada dalam situasi di mana politik transaksional sulit dihindari. Para pemimpin harus memprioritaskan pencarian pemimpin terbaik, bukan hanya pemimpin yang disuguhkan oleh partai politik.

Anak muda harus dihargai dan diberikan kesempatan untuk menunjukkan potensi mereka dalam politik. dengan perubahan ini, kita dapat mengharapkan perubahan yang signifikan dalam politik dan pemerintahan di negeri ini.

Kesimpulannya, Generasi muda milenial memiliki potensi besar untuk mengubah politik dan pemerintahan di negeri ini. Mereka harus dihargai dan diberikan kesempatan untuk menunjukkan kepemimpinan mereka.

Partai politik harusnya fokus pada pencarian pemimpin terbaik, bukan hanya pemimpin yang memiliki kekuatan material. Dengan perubahan ini, kita dapat mengharapkan perubahan yang signifikan dalam politik dan pemerintahan di masa depan. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *