SUARASMR.NEWS – Meskipun jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali meningkat hingga 16.000-17.000 per hari dengan 42 maskapai penerbangan langsung, okupansi hotel justru menurun. Fenomena ini, menurut Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, mayoritas wisatawan yang datang saat ini termasuk dalam kategori middle-low, yang lebih memilih akomodasi seperti villa, guesthouse, atau homestay dibandingkan hotel berbintang. Berbeda dengan wisatawan middle-up yang cenderung memilih hotel.
Faktor kedua adalah pengurangan rapat-rapat pemerintah di hotel dan penyelenggaraan exhibition di luar hotel, yang mengurangi permintaan ruang pertemuan dan fasilitas hotel.
“Faktor berikutnya saya lihat adanya efisiensi dari pemerintah pusat untuk mengurangi rapat di hotel dan juga menggelar exhibition itu menjadi faktor sehingga (hotel) menjadi sepi,” kata I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi suarasmr.news, Senin (24/3/2025).
Terakhir, peningkatan jumlah imigran, khususnya dari Rusia dan Ukraina, yang tinggal dan bekerja di Bali tanpa izin resmi juga turut berkontribusi. Mereka memilih tinggal di akomodasi yang lebih terjangkau daripada hotel, dan kegiatan bisnis ilegal mereka mengurangi potensi pendapatan hotel.
“Sekarang ini kita harus lebih tertib untuk mengontrol apakah dia sudah punya izin untuk melakukan usaha di Bali, karena banyak disinyalir warga negara asing melakukan bisnis ilegal di Bali,”tutupnya.
Situasi ini menunjukkan perlunya strategi baru bagi industri perhotelan Bali. Mungkin perlu difokuskan pada menarik wisatawan middle-up dengan menawarkan paket dan fasilitas yang lebih menarik.
Selain itu, pengawasan yang lebih ketat terhadap bisnis ilegal oleh warga negara asing juga penting untuk menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan merata. Dengan demikian, industri perhotelan Bali dapat kembali berjaya dan memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian daerah.
Diharapkan ke depannya, keseimbangan antara jumlah wisatawan dan okupansi hotel dapat tercipta, membawa dampak positif bagi semua pihak. (red/niluh)