SUARASMR.NEWS – Ratusan petani dan peternak sapi perah di Boyolali berunjuk rasa di depan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Boyolali pada Senin (28/10/2024).
Aksi ini dipicu oleh pemblokiran rekening usaha dagang (UD) Pramono, yang selama ini menjadi penampung susu sapi dari 1.300 petani dan peternak di Boyolali dan Klaten.
Pemblokiran rekening UD Pramono membuat aktivitas keuangan perusahaan macet. Dampaknya, ribuan petani dan peternak yang bergantung pada UD Pramono mengalami kesulitan.
UD Pramono tidak hanya menampung susu sapi, tetapi juga membuka koperasi simpan pinjam tanpa bunga. Petani dan peternak bahkan bisa membeli pakan sapi dengan pembayaran dipotong dari uang susu.
Gito, seorang petani asal Dusun Rejosari, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, mengungkapkan bahwa dia mengandalkan penjualan susu sapi untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Dia telah menyetorkan susu sapi ke UD Pramono selama 10 tahun terakhir.
“Sehari saya bisa setor 20 liter susu. Harganya tinggi, Rp 7.250 per liter, paling tinggi dibandingkan yang lain. Petani minat ikut Pak Pramono karena bisa beli pakan dengan cara dicicil, kedua ada koperasi simpan pinjam bungannya 0 persen,” jelas Gito.
Kemudahan yang ditawarkan UD Pramono sangat membantu para petani dan peternak. Gito, misalnya, bisa mengantongi Rp 800 ribu per minggu dari penjualan susu sapi ke UD Pramono. Dia juga membeli pakan sapi dan garam dari UD setempat.
Namun, sejak minggu lalu, UD Pramono telah mengumumkan penghentian operasinya. Hal ini membuat para petani dan peternak kebingungan, karena mereka tidak tahu harus menjual susu sapi ke mana lagi.
“Kami dikasih tahu kalau Jumat (1/11/2024) UD Promono mau tutup. Hari Jumat susu enggak diambil. Terus susu disetorkan ke mana. Jadi kami ke sini mau tanya, ini sebenarnya bagaimana? Ya repot, susu dan sapi kan ragat e akeh (modal besar,Red),” jelasnya.
Senada diungkapkan Sriyono, 37, peternak asal Kecamatan Jatinom, Klaten. Dia menyetorkan susu sejak 6 tahun terakhir. Sriyono memiliki empat sapi perah yang menghasilkan 55 liter susu per hari. Sriyono dibuat kaget saat petugas UD Pramono sudah berpamitan.
“Ya ini kan menanyakan tho, jane (sebenarnya) Pak Pram (pemilik UD Pramono) itu bangkrut atau uangnya itu memang diblokir atau bagaimana?,” ungkapnya.
Dalam seminggu, Sriyono bisa mengantongi Rp 450 ribu dari menjual susu ke UD Pramono. Masih ditambah pembelian pakan yang bisa dicicil. Dia berharap kondisi ini segera klir. Peternak bisa kembali menyetorkan susu ke UD Pramono. Apalagi banyak peternak kecil yang bergantung pada UD ini.
“Di Pak Pram harganya (susu) paling tinggi. Kalau tutup, mau dikemanakan susunya? Saya punya anak istri, merawat sapi juga mahal. Kalau macet total, susu saya mau buat apa?,” pungkas Sriyono
Pemblokiran rekening UD Pramono menimbulkan kekhawatiran bagi para petani dan peternak sapi perah di Boyolali. Mereka berharap pihak berwenang dapat segera menyelesaikan masalah ini agar mereka dapat kembali menjalankan aktivitas usaha mereka dengan lancar.
Kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama Boyolali pun buka suara terkait masalah itu. Mereka juga melakukan klarifikasi bahkan menggelar sosialisasi dan edukasi terhadap para perwakilan warga peternak tersebut.
Kepala KPP Pratama Boyolali, Irawan menyebut pemblokiran rekening sebagai upaya penagihan pajak terhutang, hal itu merupakan upaya penagihan pajak aktif atas pajak yang sudah ditetapkan.
Dalam kasus ini, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Boyolali mengaku telah melaksanakan proses penagihan sesuai prosedur yang berlaku. Mulai dari pemeriksaan, menerbitkan Surat Teguran, Surat Paksa, hingga akhirnya dilakukan pemblokiran rekening.
“Pemeriksaannya sudah dari tahun 2021, sudah lama. Namanya juga pemeriksaan, semua data transaksi wajib pajak akan dibuka,” kata Irawan.
Dijelaskan, jika wajib pajak merasa besaran pajak yang ditetapkan oleh KPP Pratama terlalu tinggi, maka wajib pajak dapat melakukan persetujuan hingga banding ke pengadilan pajak.
“Jadi kita yakin bahwa semua yang kita lakukan sudah berdasarkan undang-undang.berdasarkan data dan fakta yang ada,” jelasnya.
Pemblokiran rekening UD Pramono menimbulkan kekhawatiran bagi para petani dan peternak sapi perah di Boyolali. Mereka berharap pihak berwenang dapat segera menyelesaikan masalah ini agar mereka dapat kembali menjalankan aktivitas usaha mereka dengan lancar. (red/bandi)