Ketua DPR RI: Dampak Judi Online terhadap Anak-anak dan Pentingnya Program Ketahanan Keluarga

oleh -465 Dilihat
banner 468x60

SUARASMR.NEWS – Judi online atau judol telah menjadi fenomena yang semakin berkembang di era digital ini. Namun, kecanduan judol tidak hanya berdampak negatif pada aspek ekonomi, tetapi juga dapat mengancam kebutuhan hak-hak anak.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengingatkan bahwa judi online dapat menciptakan keadaan yang mengabaikan hak-hak anak dan merusak relasi dalam keluarga.

banner 719x1003

“Tentunya kondisi itu bisa menjadi ancaman bagi anak-anak, terutama bagi orang tua yang kecanduan judol. Kita harus sadari bahwa judol berpotensi menciptakan keadaan yang mengabaikan hak-hak anak,” kata Puan dalam keterangan, Jumat (15/11/2024).

Puan menggarisbawahi bahwa judi online dapat menimbulkan masalah ekonomi bagi keluarga, terutama bagi pecandu judol. Selain itu, kecanduan judol juga dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat dalam keluarga, yang pada akhirnya mengancam keutuhan dan ketahanan keluarga.

“Banyak kejadian yang menunjukkan anak-anak dengan anggota keluarga pecandu judol sering kali kekurangan dukungan emosional dan finansial untuk mencapai potensi terbaik dalam pendidikan, pemenuhan gizi, dan tumbuh kembang mereka,” lanjutnya.

Untuk mengatasi dampak negatif judi online terhadap anak-anak, Puan mendorong Pemerintah menciptakan program berkelanjutan terkait dengan isu ketahanan keluarga.

Program ini bertujuan untuk melindungi masa depan anak-anak, menciptakan masyarakat yang sehat, serta bangsa yang kuat dan bermartabat.

banner 484x341

Ketua DPR RI ini juga meminta Pemerintah melakukan berbagai intervensi dalam memberantas judi online yang kian menyasar kelompok anak sehingga ada kekhawatiran dapat merusak masa depan generasi penerus bangsa.

Untuk diketahui, Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan peningkatan anak-anak (rentang usia 11-19 tahun) terpapar judi online mencapai 300 persen di Tanah Air, bahkan lebih dari 197.000 anak terlibat judi online sepanjang tahun ini.

Baca Juga :  Babak Baru di Gedung DPR, Perempuan Bersiap Membangun Masa Depan

Temuan ini merupakan kabar yang sangat mengkhawatirkan, terutama menyangkut anak-anak. Puan berharap Pemerintah serius dalam menangani kasus judol ini demi menyelamatkan generasi penerus bangsa Indonesia.

Untuk itu, dia mendorong penguatan pengawasan kepada anak-anak, termasuk melalui penguatan edukasi dari lingkungan keluarga dan satuan pendidikan tentang bahaya mengakses situs judi online.

“Kesadaran orang tua dalam mengawasi aktivitas online anak-anak sangatlah penting. Orang tua perlu bekerja sama dengan satuan pendidikan untuk mencegah judi online pada anak agar tidak lebih meluas,” ujarnya.

Selain itu, Puan menilai Pemerintah perlu bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memblokir situs-situs judi online hingga mengadakan program edukasi digital untuk menyebarkan informasi terkait dengan bahaya judi online untuk berbagai kalangan.

“Tentunya diperlukan juga kerja dari lingkungan pendidikan. Misalnya, program sosialisasi bisa dilakukan di sekolah-sekolah, dan penting juga sekolah memperbanyak program di luar pembelajaran di kelas,” jelasnya.

Menurut Ketua DPR RI ini, program ekstrakurikuler atau program pemberdayaan keterampilan siswa dapat membuat anak-anak mengurangi penggunaan gawai.

“Karena sering kali kita temukan anak-anak kekurangan fasilitas mengembangkan diri, jadi mereka larinya adalah bermain gadget. Kalau kita bisa kurangi waktu anak-anak pegang HP dengan kegiatan yang lebih positif, manfaatnya mereka bisa menambah skill sekaligus menghindari dari konten-konten buruk internet,” paparnya.

Puan meminta Pemerintah berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk memberantas judi online di semua kalangan, mulai dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), PPATK, pihak sekolah, dan lembaga/instansi terkait lainnya.

Termasuk, tambah dia, dukungan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang memfasilitasi aktivitas judi online, serta peningkatan literasi digital dan pencegahan di lingkungan pendidikan.

“Seperti edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya judi online, baik dari segi ketahanan keluarga maupun bagaimana menjaga sebaik-baiknya masa depan anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa ini,” kata Puan.

Baca Juga :  Anggota DPRD: Satgas Teman Sebaya, Upaya Pencegahan Perundungan di Surabaya

Dalam mengatasi dampak negatif judi online terhadap anak-anak, penting bagi Pemerintah untuk mengambil tindakan yang tegas dan efektif. Program ketahanan keluarga juga harus diimplementasikan secara konsisten.

Dan tentunya dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan judi online. Dengan demikian, masa depan anak-anak dapat terjaga dan keluarga dapat terhindar dari dampak negatif judi online. (red/akha)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *